BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan
terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budya
maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang
berkaiatan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut
adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru,
sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara
baik berdaya guna dan berhasil guna.
Hasil
penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulanya membantu
para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih
cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki
kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah
laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubung dengan hal itu,
peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat
ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang
penting dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.
Mengingat
begitu besarnya peran media dalam pembelajaran makalah ini diharapkan dapat
membantu kita sebagai calon guru dalam mengenal berbagai media pembelajaran dan
karakteristiknya dan dimafaatkan dalam untuk kita mengajar untuk kedepannya.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas
maka penulik menarik rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
defenisi media menurut para ahli ?
2.
Apa
itu media serbaneka ?
3.
Bagaimana
kriteria pemilihan media pembelajaran ?
4.
Bagaimana
prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran ?
5.
Bagaimana
prosedur pemilihan media pembelajaran ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
defenisi media menurut para ahli.
2.
Mengetahui
Apa itu media serbaneka.
3.
Mengetahui
Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran.
4.
Mengetahui
Bagaimana prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran.
5.
Mengetahui
Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran.
D. Manfaat
Dengan adanya
makalah ini maka mahasiswa sebagai calon guru dapat memahami apa itu media
pembelajaran serta dapat memanfaatkan media pembelajaran dengan baik dan benar
berdasarkan pada prinsip, syarat dan ketentuan pemilihan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Media Menurut Beberapa Ahli
Menurut Arsyad, 2002; Sadiman, dkk.,
1990, mengatakan bahwa media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata
yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’.Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat
berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware)
Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad,
2002), mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini,
guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang
siswa merupakan media.
Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi
(Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling
dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan
telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya
diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap
sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Association of Education and
Communication Technology (AECT), mengatakan bahwa media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima. Sedangkan media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa.
B. Media
Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media
yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di
lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya :
1.
Papan
(board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin,
papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
2.
Media
tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
3.
Realita
adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan
realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak
siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
4.
Sumber
belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah
Berikut beberapa contoh dari media serbaneka
1.
Pembuatan
fllip chart
Flipt
chart adalah lembaran kertas yang berisikan pesan atau bahan pelajaran yang
tersusun rapi dan baik, untuk menghemat waktu yang digunkan untuk menulis
dipapan tulis. Pesan penyajoian dalam flipt chart adalah dapat berupa: (a).
Gambar-gambar, (b). Diagram.( C). Huruf-huruf.(d). Angka-amngka. adapun chart itu sendiri
dapat terbuat dari lembaran kertas karton atau sejenis HVS yang cukup
tebal. Pengunaan kertas tebal tentu saja agar kertas tidak mudah robek dan tidak
ada bayangan antara kertas satu dengan yang lainya sehingga pesan gambar atau
tulisan tidak saling tumpang tindih dengan gambar dilembaran berikutnya.
Bahan untuk membuat Flip Chart
a.
Sejumlah
kertas kurang lebih 12 lembar
b.
Alat
untuk menggambar dan menulis
c.
Standard
d.
Clip
e.
Paku
atau sejenisnya
Cara membuat
Flip Chart
a.
Pilihlah
tema yang akan dituangkan ke dalam flip chart.
b.
Buatlah
script berupa tulisan.
c.
Buat
gambar dari script tulisan.
d.
Warnai
gambar atau tulisan yang telah kita tuangkan dalam kertas gambar.
e.
Ikat
atau bundel pada bagian atasnya dan gantungkan pada standard.
Cara
menggunakan Flip Chart
a.
Tempatkan
pada tempat yang cocok.
b.
Perkenalkan
subyeknya.
c.
Sajikan
tiap gambar dan berikan keterangan.
d.
Tutup
chart bila perlu.
e.
Kembali
pada gambar-gambar yang pokok.
f.
Singkatkan
pesan itu jika diperlukan.
Keuntungan
menggunakan Flip Chart
a.
Isi
pokok pembicaraan dapat disiapkan sebelumnya.
b.
Urutan
penyajian dapat diatur dengan cepat.
c.
Chart
bisa diambil atau ditukar tempatnya.
d. Dapat disiapkan dengan mudah
2.
Media
display papan tikar
a.
Papan
Tulis/White Board
Salah satu media penyajian untuk PBM
yang sering digunakan adalah: “papan tulis, dan white board”. Kedua media ini
dapat dipakai untuk penyajian: tulisan-tulisan, sket-sket gambar-gambar dengan
menggunakan kapur/spidol white board baik yang berwarna ataupun tidak berwarna.
Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan: lebih jelas, menarik dan dapat
berkesan bagi peserta yang akan menerimanya.
Syarat-syarat
papan tulis yang baik adalah:
1)
Papan
tulis harus buram, tidak boleh licin atau mengkilat.
2)
Warna
dasar papan tulis harus lebih gelap dari alat tulis yang dipakai.
3)
Warna
dasar white board putih.
4)
Ukuran
yang ideal adalah 90 x 120 cm atau 90 x 200 cm.
5)
Untuk
penggunaan papan tulis atau white board diperlukan perhatian yaitu: Tulisan /
gambar dipapan harus jelas dan bersih, Hindari agar papan tulis tidak terlalu
penuh dengan tulisan atau gambar-gambar sehingga sulit untuk dimengerti
peserta, Hapuskan tulisan/gambar tidak diperlukan lagi, Tinggalkan papan tulis
dalam keadaan bersih.
b.
Papan
Flanel
Papan flanel adalah
media visual yang efektif untuk
menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran didik. Papan berlapis kain
flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dilepas dengan mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali.
Selain untuk menempel gambar-gambar, dapat pula dipakai menempelkan huruf dan
angka-angka. Karena penyajian seketika, kecuali menarik perhatian siswa,
penggunaan papan flanel dapat membuat sajian effesien.
Kelemahan
Papan Flanel. :
1)
Walaupun
bahan flanel dapat menempel pada sesamanya, tetapi hal ini tidak menjamin pada
“bahan yang berat”, karena dapat lepas bila ditempelkan.
2)
Bila
terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel pada papan flanel tersebut akan
berhamburan jatuh.
Kelebihannya:
1)
Karena
kesederhanaan papan flanel dapat dibuat sendiri oleh guru.
2)
Dapat
dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti.
3)
Dapat
memusatkan perhartian siswa terhadap suatu masalah yang dibicarakan
4) Dapat menghemat waktu pembelajaran karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan dan peserta didik dapat melihat sendiri secara langsung
3.
Media
realita
Media
realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misalnya
untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman
a.
Kelebihan
Media Realia
1)
Dianggap
medium yang paling mudah diakses dan lebih menarik perhatian,
2)
Mampu
Merangsang Imajinasi,
3)
Memberikan
pengalaman belajar langsung (dengan menyentuh dan mengamati bagian-bagiannya),
dan pengalaman tentang keindahan.
b.
Kekurangan
Media Realia
1)
Ukurannya
bisa terlalu besar, maka untuk dibawa ke ruangan sangat sulit (lokomotif,
buaya, gajah), atau
2)
Terlalu
kecil (kuman),
3)
Kadang
juga bisa membahayakan (ular, buaya),
4)
Tidak
bisa memberikan hasil belajar yang sama,
5)
Informasi
yang akan disampaian terkadang tidak sampai kepada audience.
C.
Kriteria
Pemilihan Media Pembelajaran
1. Kriteria
Umum
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa dasar pertimbangan dalam pemilihan media adalah
dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Mc. M. Connel
(1974) dengan tegas mengatakan “if the medium fits use it” artinya jika media
sesuai gunakanlah. Diperlukan analisis terhadap factor-faktor yang mempengaruhi
kesesuaian media, diantaranya : tujuan pembelajaran, materi pembalajaran,
karakteristik siswa,teori pembelajaran, modalitas belajar siswa (auditif,
visual dan kinestetik), lingkungan, ketersediaan fasilitas pendukung, dan
lain-lain. Secara teoritik setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang
akan memberikan pengaruh terhadap afektifitas program pembelajaran.
a. Kesesuaian
dengan Tujuan (instructionagoals). Perlu di kaji tujuan pembelajaran apa
yang ingin dicapai
dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Dari kajian Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai
tujuan tersebut.
b. Kesesuaian
dengan materi pembelajaran
(instructional content), yaitu
bahan atau kajian apa
yang akan diajarkan
pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai
sejauhmana kedalaman yang
harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan
media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
c. Kesesuaian dengan
Karakteristik Pebelajar atau siswa. Dalam hal ini media haruslah familiar
dengan karakteristik siswa/guru.
Yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media yang
akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif
(jumlah) ataupun kualitatif (kualitas,
ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa
terhadap media yang akan
digunakan. Terdapat media
yang cocok untuk sekelompok siswa,
namun tidak cocok
untuk siswa yang lain.
d. Kesesuaian
dengan teori.Pemilihan media harus
didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih
bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai
dan paing bagus, namun didasarkan atas teori yang di angkat dari penelitian dan
riset sehingga telah teruji validitasnya.
e. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Kriteria ini didasarkan atas kondisi
psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
f. Kesesuaian
dengan kondisi lingkungan, fasilitas
pendukung, dan waktu
yang tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah media, apabila tidak didukung
oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif. Misalnya guru IPA
merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan memanfaatkan TV Edu, tentu
saja guru tersebut harus mengalokasikan waktu yang tepat sesuai dengan jam tayang dalam TV edu tersebut.
2. Kriteria
Khusus
Sejumlah kriteria khusus lainnya
dalam memilih media pembelajaran yang tepat menurut Erickson (Hidayat:2011)
dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost,
technology, interactivity, organization, dan novelty.
a. Acces
Media
yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa
b. Cost
Media
yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.
c. Technology
Media
yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.
d. Interactivity
Media
yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.
Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental.
e. Organization
Dalam
memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan
dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang
mengelola).
f. Novelty
Media
yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik
bagi siswa yang belajar.
D.
Prinsip-Prinsip
dalam Pemillihan Media Pembelajaran
Dari
segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai
berikut:
1. Motivasi.
Harus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula
pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya.
Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang
memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran tersebut.
2. Perbedaan
individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda.
Faktor-faktor seperti, kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian,
dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar.
Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan tingkat
pemahaman.
3. Tujuan
pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari
melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran
semakin besar. Di samping itu pernyataan mengenai tujuan belajar yang ingin
dicapai dapat menolong perancang dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan
menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam
media pembelajar
4. Organisasi
isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan
fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan
yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran
yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur. Di samping itu,
tingkatan materi yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan
tingkat kesulitan itu materi. Dengan cara seperti ini dalam pengembangan dan
penggunaan media, siswa dapat dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan
memadukan pengetahuan yang akan dipelajari.
5. Persiapan
sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar
atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan
persyaratan untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika
merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat
persiapan sisw
6. Emosi.
Pembelajaran yang melibat emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk
menghasilkan respons emosiaonal seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan
kesenangan. Oleh karena itu, perhatian khusus harus ditujukan kepada
elemen-elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan
pengetahuan dan sikap.
7. Partsipasi.
Agar pembelajaran berlangsug dengan baik seorang siswa harus menginternalisasi
informasi, tridak sekedar diberitahu kepadanya. Oleh sebab itu, belajar
memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada
mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental
atau fisik yang terjadi di sela-sela penyajian materi pelajaran. Dengan
partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan
mengingat materi pelajaran itu.
8. Umpan
balik. Hasil belajar dapat meningkat apabial belajarnya. Pengetahuan tentang
hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada
sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang
berkelanjutan.
9. Penguatan
(reinforcement). Apabila siswa berhasil belajarnya, ia didorong untuk terus
belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat
membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku di
masa-masa yang akan datang.
10. Latiahan
dan pengulangan. Sesuatau hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara
efektif hanya dengan sekali jala. Agar sesuatu pengetahuan atau keterampilan
dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah
pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi da dilatihdalam berbagai
konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang
11. Penerapan.
Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk
menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa
dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum dapat dikatakan dikuasai. Siswa
mesti telah pernah dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep,
prinsip, atau kaidah) yang berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi
kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau
prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.
E.
Prosedur
Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut,
Henich dan kawan-kawan (Arsyad Azhar, 2010:67) megajukan model perencanaan
penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE
adalah singkatan dariAnalyze learner characteristics, State objective, Select,
or modify media, Utilize, Require learner response, and Evaluate). Model ini
menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Analisis
Learner Characteristics
Tahap
pertama adalah melakukan analisis terhadap karakteristik siswa. Secaragaris
besar karakteristik siswa terbagi dua,
yaitu karakteristik umum dan khusus.
2. State
Objectives
Langkah
selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang Diharapkan
tercapai. Pengkajian terhadap tujuan
atau kompetensi ini akan di jadikan pijakan untuk prosedur selanjutnya
3. Select,
Modify or Design materials.
Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi
media yang sudah ada atau merancang
sesuai kebutuhan.Langkah ini dilakukan sesuai dengan langkah dua di atas yaitu penentuan
tujuan/kompetensi.
4. Utilitize
Materialas
Setelah
media tersebut dipilih mana yang sesuai
dengan karakteristik siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran lalu langkah
selanjutnya digunakan dalam pembelajaran menggunakan media dalam pembelajaran
perlu diperhatikan langkah-langkah menggunakannya.
5. Require
Learner respose
Selanjutnya
perlu diamati bagaimana respon siswa
terhadap penggunaan media tersebut.
6. Evaluate
Tahap
akhir dalam pemilihan
media model ASSURE adalah
melakukan evaluasi. Evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat
suatu keputusan tentang nilai suatu
objek.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat
penting yaitu media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi
guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak
hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja
tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun
video.
B.
Saran
Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan
oleh seorang guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa agar pesan itu sampai
kepada siswanya. Dengan adanya media pembelajaran memudahkan seorang guru dalam
melakukan proses belajar mengajar. Sungguh banyak alat-alat dan strategi yang
digunkan untuk dijadikan media pembelajaran apalagi pada saat sekarang ini.
peralatan serbah canggih. Maka seharusnyalah kita menggunakan media pembelajarn
untuk melakukan prosen belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
http://isahidayati.blogspot.co.id/2012/11/media-audio-visual-dan-serbaneka.html
http://mynameisobos.blogspot.co.id/2013/10/makalah-media-pembelajaran.html
http://www.sekolahdasar.net/2012/03/pengertian-media-pembelajaran-dan.html
http://asladevega.blogspot.co.id/2014/09/mengklasifikasi-media- pembelajaran.html
http://www.asikbelajar.com/2012/10/manfaat-media-dalam-pembelajaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar