MAKALAH
ILMU
GIZI
(BERKAITAN
DENGAN OLAHRAGA)
HIJRAH
1531041014
PENJAS
KESREK “D”
FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga
tugas individu “MAKALAH ILMU GIZI BERKAITAN DENGAN OLAHRAGA” dapat saya
selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.
Makalah ini saya susun untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai pencak silat, serta sebagai bahan
penilaian dalam menguji pemahan belajar saya.
saya menyadari dalam makalah ini
terdapat kekurangan ataupu kesalahan, untuk itu saya mohon kritik demi
kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya saya ucapkan terima
kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr,wb.
Makassar,
05 oktober 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar------------------------------------------------------------------------------------------------------- i
Daftar
isi--------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ii
BAB I
: Pendahuluan------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
1. Latar
belakang---------------------------------------------------------------------------------------------- 1
2. Tujuan--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
3. Rumusan
masalah----------------------------------------------------------------------------------------- 2
BAB II
: pembahasan----------------------------------------------------------------------------------------------- 3
A. Istilah-istilah
dalam ilmu gizi--------------------------------------------------------------------------- 3
B. Ruang
lingkup gizi----------------------------------------------------------------------------------------- 3
C. Kebutuhan
gizi pada atlet------------------------------------------------------------------------------- 4
D. Macam-macam
gizi pada atlet-------------------------------------------------------------------------- 4
E. Kebutuhan
gizi pada setiap kegiatan atlet---------------------------------------------------------- 9
F. Gangguan
makan pada dan akibat jika kekurangan gizi pada atlit-------------------------- 10
BAB
III : Penutup---------------------------------------------------------------------------------------------------- 13
A. Kesimpulan--------------------------------------------------------------------------------------------- 13
B. Saran------------------------------------------------------------------------------------------------------ 13
DAFTAR
PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setiap mahluk hidup membutuhkan
makanan untuk mempertahankan kehidupannya, karena di dalam makanan terdapat
zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolisme,
sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan
kesehatan secara umum. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya. Zat-zat tersebut digolongkan menjadi makronutrien yang
meliputi karbohidrat, lemak, dan protein serta mikronutrien yang meliputi
mineral dan vitamin. Pada lansia, kebutuhan gizi ini harus dipenuhi secara
adekuat untuk mengatasi proses menua, dan memperlambat terjadinya kemunduran
fisik. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh kualitas fisik dan non
fisik yang keduanya saling berpengaruh, sehingga perlu mendapat perhatian yang
sama agar manusia selalu dalam kondisi keseimbangan yang baik. Salah satu upaya
untuk meningkatkan kualitas fisik dan non fisik adalah dengan peningkatan
Status Gizi, status kesehatan, dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan. Dengan gizi, tubuh melakukan proses asimilsi dan mengambil manfaat
dari makanan atau bahan gizi, dan juga proses fisiologi dengan memanfaatkan
makanan untuk memenuhi kebutuhan fisiologi dari organisme. Gizi yang layak
dengan melakukan diet yang wajar dan memasak serta memproses makanan secara
sehat dapat memberikan jumlah yang cukup berkenaan dengan tenaga panas dan
berbagai bahan gizi untuk tubuh manusia, sambil menjaga keseimbangan antara
semua bahan gizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan fisiologi yang normal dari
tubuh dan menjaga badan tetap sehat.
Selama masa penambahan gizi, hanya
gizi yang seimbang yang dapat mencegah tubuh dari keadaan yang tidak seimbang
antara Yin dan Yang yang selanjutnya dapat mengarah kepada timbulnya penyakit.
Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan menurut ilmu pengetahuan
ilmiah. Bila seseorang jatuh sakit, maka diperlukan untuk memperoleh pengobatan;
bila seseorang berada dalam keadaan sehat, maka perlu untuk melakukan penjagaan
terhadap penyakit. Oleh sebab itu, melakukan pencegahan terhadap penyakit
adalah sebagai masalah yang sangat mendasar dalam hubungannya dengan
pemeliharaan kesehatan. Karena melihat begitu pentingnya masalah gizi ini, maka
penulis merasa sangat perlu untuk kita dari kalangan mahasiswa untuk
mempelajarinya dan memahaminya, terlebih kita sebagai mshasiswa yang bergelut
di bidang biologi. Penulis berharap dengan penulisdan makalah ini kita sebagai
mahasiswa lebih memahami peran penting ilmu gizi ini bagi kehidupan diri kita
sendiri dan masarakat pada umumnya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Menjelaskan
beberapa istilah- istilah dalam ilmu gizi?
2.
Bagaimanakah
ruang lingkup gizi?
3.
Bagaimana kebutuhan gizi pada atlet ?
4.
Apa saja Macam-macam gizi pada atlet?
5.
Bagaimana kebutuhan gizi pada setiap kegiatan atlet?
6.
Apa saja gangguan makan dan akibat jika kekurangan gizi pada
atlet?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui istilah dalam ilmu gizi.
2.
Untuk mengetahui ruang lingkup gizi.
3.
Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada atlet.
4.
Untuk mengetahui macam-macam gizi pada atlet.
5.
Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada setiap kegiatan atlet.
6.
Untuk mengetahui gangguan makan dan akibat jika kekurangan gizi
pada atlet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Istilah-
istilah dalam Ilmu Gizi
Beberapa
Istilah Dalam Ilmu Gizi, antara lain, sebagai berikut:
1. Ilmu
Gizi (Nutrition Science) adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal.
Kata "gizi" berasal dari bahasa Arab Ghidza, yang
berarti "makanan". Di satu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia.
2. Zat
Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
3. Makanan adalah
bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan
kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasuk-kan ke dalam tubuh.
4. Pangan adalah
istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
5. Bahan
makanan adalah
makanan dalam keadaan mentah. Dalam bahasa Inggrisnya hanya digunakan satu kata
untuk menyatakan kata makanan, pangan, dan bahan makanan, yaitu food.
6. Status
gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
Secara
klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk
menyediakaan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai
pengertian lebih luas; di samping untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan
potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak,
kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, di Indonesia yang
sekarang sedang membangun, faktor gizi disamping faktor-faktor lain dianggap
penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas.
B. Ruang
Lingkup Gizi
Apabila dikaji pengertian ilmu gizi
lebih mendalam, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkupnya cukup luas. Perhatian
ilmu gizi dimulai dari cara produksi pangan (agronomi dan peternakan);
perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pascapanen dari mulai penyediaan
pangan, distribusi dan pengolahan pangan; konsumsi makanan; dan cara-cara
pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat dan sakit. Oleh karena itu,
ilmu gizi sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi, peternakan, ilmu
pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Karena
konsumsi makanan dipengaruhi oleh kebiasaan makan, perilaku makan, dan keadaan
ekonomi maka ilmu gizi juga berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial seperti
antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi.
C.
KEBUTUHAN GIZI BAGI ATLET
Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan
prima seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan
pula pada kerja biologik tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang
atlet melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training),
bertanding dan saat pemulihan, baik setelah latihanmaupun setelah bertanding.
Nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti sel tubuh yang rusak.
Banyak pelatih atau atlet yang menganggap bahwa asupan nutrisi pada atlet sama
saja dengan yang bukan atlet. Kenyataannya tidak demikian, asupan nutrisi pada
atlet disiapkan berdasarkan pengetahuan tentang dominasi energi yang akan
digunakan, peran sumber nutrisi tertentu pada proses penyediaan energi. Dalam
hal ini termasuk pula tentang pemberian suplemen dan usaha khusus berupa
modifikasi yang dilakukan terhadap asupan nutrisi pada waktu tertentu, dalam
upaya meningkatkan
D.
MACAM- MACAM GIZI BAGI ATLET
1.
MAKRONUTRITION
a) Karbohidrat
Sumber energi utama pada berbagai tingkat dan jenis
aktivitas fisik berasal dari karbohidrat, lemak dan protein yang berfungsi
untuk mempertahankan aktivitas fungsional tubuh. Dikenal 2 jenis karbohidrat,
yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Glukosa adalah salah satu karbohidrat
sederhana yang dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi oleh
sel-sel tubuh, namun bila jumlahnya berlebihan maka dapat dikonversi menjadi
cadangan glikogen di hati dan di otot, dan bila masih berlebihan akan disimpan
dalam bentuk lemak di jaringan adiposa. Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat
yang berantai panjang yang merupakan gabungan dari 3 atau lebih molekul glukosa.
Selain itu dikenal pula bentuk lain dari karbohidrat yaitu: serat (antara lain
selulose) yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Pada manusia yang
mempunyai status gizi normal, ditemukan 375-475 g karbohidrat sebagai cadangan
energi, kurang lebih 325 g di otot dan 90 – 100 g di hati dalam bentuk glikogen
dan hanya 15-20 g beredar di dalam darah. Setiap gram glikogen mengandung 4
kalori energi, dengan demikian 1500 – 2000 kalori dikandung oleh karbohidrat
dalam tubuh, dan energi ini cukup sebagai energi untuk lari sejauh 20 mil.
Selama berolahraga, glikogen pada otot yang aktif merupakan sumber energi,
setelah melalui proses glikogenolisis. Glikogen hati dikonversi menjadi glukosa
terlebih dahulu, lalu diangkut oleh darah ke otot yang aktif. Bila jumlah
glikogen hati dan otot habis, glukosa dibentuk melalui proses glukoneogenesis
dari sumber energi lain seperti protein. Pada prosespenyediaan energi tubuh,
diperlukan hormon insulin dan glukagon sebagai pengatur keseimbangan kadar
glukosa darah. Jumlah glikogen relatif kecil untuk digunakan atlet selama
latihan berat atau pada pertandingan dalam waktu yang lama, sehingga perlu
dilakukan modifikasi melalui diet. Pada saat puasa 24 jam atau pada diet rendah
kalori, jumlah cadangan kalori tubuh akan sangat berkurang. Salah satu cara
untuk mempertahankan kadar cadangan karbohidrat tubuh adalah dengan
mengkonsumsi diet karbohidrat tinggi selama beberapa hari (carbohydrates
loading).
Dikenal
beberapa fungsi karbohidrat, yaitu:
1) Sumber energi
Fungsi utama karbohidrat di dalam tubuh adalah sebagai
sumber energi. Energi yang diperoleh dari metabolisme glukosa atau glikogen
akan digunakan oleh otot yang aktif selain untuk aktivitas biologik tubuh
lainnya. Saat kemampuan sel untuk menyimpan glikogen sudah maksimal, glukosa
yang berlebihan akan dikonversikanmenjadi lemak dan disimpan sebagai cadangan
energi.
2) Protein sparer
Protein mempunyai peran penting yaitu mengganti sel yang
rusak dan untuk pertumbuhan jaringan tubuh. Selain itu protein dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Protein digunakan sebagai sumber energi
saat tubuh kekurangan karbohidrat atau lemak, akibat asupan karbohidrat rendah,
misalnya pada diet rendah karbohidrat atau setelah melakukan latihan endurans
berat. Asam amino dapat diubah menjadiglukosa melalui proses glukoneogenesis di
hati. Hal ini harus dicermati oleh atlet yang melakukan latihan berat Konsumsi
karbohidrat rendah secara berkepanjanganakan bertolak belakang dengan tujuan
latihan itu sendiri (untuk membesarkan massaotot) dan dapat pula menyebabkan
gangguan pada proses penyediaan energi tubuh sebab proses ini terjadi di dalam
sel-sel tubuh terutama di otot.
3) Bahan metabolisme utama
Pada Metabolisme lemak diperlukan asam oksaloasetat untuk
memfasilitasi pembentukan energi dari lemak. Oleh karena itu pada keadaan kadar
glikogen tubuh rendah akibat asupan karbohidrat yang rendah atau akibat
olahraga berkepanjangan, tubuh tidak dapat menyediakan energi dengan hanya
menggunakan lemak sebagai sumber energi.
4) Sumber energi untuk otak
Karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi bagi
otak sehingga pada keadaan kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) maka akan
timbul keluhan kelaparan, lemas dan pusing. Keadaan ini akan menyebabkan
gangguan pada kinerja atau penampilan atlet. Mengingat fungsi karbohidrat
sangat penting, asupan nutrisi pada atlet perlu diawasi dengan baik, dan ini
sangat berkaitan dengan jenis olahraga, intensitas, durasi, tingkat kualitas
fisik, status nutrisi atlet, usia atau adanya gangguan atau penyakit yang
diderita atlet. Di negara maju kebutuhan karbohidrat bagi orang aktif atau
atlet yang melakukan latihan berat, adalah 60% dari kebutuhan kalori sehari (400
– 600 g) yang diberikan dalam bentuk karbohidrat kompleks. Pada olahraga berat,
sumber energi utama adalah glikogen otot yang mempunyai peran pada menit-menit
awal (saat melakukan sprint) dan selama berolahraga dengan intensitas tinggi.
Hampir seluruh energi yang digunakan pada masa transisi dari istirahat dan saat
melakukan olahraga submaksimal (intensitas sedang, dengan waktu yang lama)
berasal dari cadangan glikogen otot yang aktif. Selanjutnya setelah 20 menit
kemudian akan digunakan energi yang berasal dari pemecahan glikogen otot dan
hati yang menyediakan kira-kira 40 – 50% kebutuhan energi, selebihnya diperoleh
dari pemecahan lemak. Bila masa berolahraga semakin panjang, terjadi pergeseran
penggunaan sumber energi dominan dari karbohidrat ke lemak. Sebenarnya glukosa
darah merupakan sumber energiutama, namun pada saat suplai glukosa dari hati
tidak sesuai dengan penggunaan oleh otot yang aktif, kadar glukosa darah akan
turun. Kelelahan (fatique) dapat terjadi padasaat cadangan glikogen di
hati dan otot rendah, meskipun oksigen dan lemak yang adatidak terbatas.
Kelelahan pada atlet endurans disebabkan oleh kekurangan karbohidrat pada
olahraga submaksimal yang berkepanjangan.
b) Lemak
Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik
yang lama seperti pada lari jarakjauh dan maraton. Dikenal beberapa jenis lemak
yaitu: lemak sederhana misalnya trigliserida; lemak kompleks yaitu kombinasi
lemak sederhana dengan molekul lain seperti fosfor disebut sebagai fosfolipid.
HDL (high density lipoprotein) dan LDL (lowdensity lipiprotein)
adalah jenis lemak yang berkombinasi dengan protein yang disebut sebagai
lipoprotein. Bila mengandung sedikit lemak dan banyak protein disebut HDL dan
bila mengandung banyak lemak dan kurang protein disebut LDL jumlah dan rasio HDL
dan LDL dapat menunjukkan risiko penyakit jantung koroner seseorang. Olahraga
aerobik yang teratur dapat meningkatkan kadar HDL dan mempengaruhi rasio HDL
dan LDL. Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun membran sel, sintesis
vitamin D, hormon adrenal, estrogen dan hormon lain, serta diperlukan pula
untuk pembentukan garam empedu. Lemak tumbuhan berkontribusi sebesar 34% pada
asupan lemak sehari-hari, sedangkan lemak hewan sebesar 66%. Lemak merupakan
sumber energi yang ideal untuk sel tubuh sebab setiap molekul mengandung energi
yang besar, mudah diangkut dan diubah bila diperlukan. Satu gram lemak
mengandung 9 kkal, 2 kali dari jumlah energi yang dikandung oleh karbohidrat
dan protein. Jumlah energi yang disimpan di dalam molekul lemak pada berat
badan rata-rata 70 kg, adalah 94 500 kkal (10.500 g lemak tubuh x 9 kkal). Oleh
karena itu tepat bila lemak digunakan sebagai sumber energi untuk aktivitas
fisik yang lama. Selain itu lemak dapat memproteksi organ-organ tubuh seperti
jantung, hati, limpa, ginjal dll. Lemak di bawah kulit berfungsi untuk
melindungi tubuh dari dingin berlebihan, dan lemak yang berlebihan akan
bersifat sebagai pengatur suhu tubuh, terutama pada olahraga yang lama, ketika
produksi panas tubuh meningkat hingga 20 kali di atas suhu normal. Lemak adalah
bahan makanan yang paling lama dicerna di lambung sehingga akan memperlambat
rasa lapar. Energi dari lemak terutama berasal dari trigliserida di jaringan
adiposa, dan dihantarkan oleh sistem sirkulasi ke jaringan otot dalam bentuk
asam lemak bebas (FFA) yang akan berikatan dengan albumin darah. Dapat pula
berasal dari trigliserida yang terdapat di sel otot itu sendiri. Selama
berolahraga sedang sepertijogging dengan kecepatan 10 menit per mil, sumber
energi yang berasal dari bahankarbohidrat dan lemak seimbang. Bila olahraga
berlangsung lebih lama, sekitar 1 jamatau lebih, tubuh akan kehabisan
karbohidrat, dan penggunaan lemak akan meningkat secara bertahap. Pada olahraga
maraton misalnya lemak mengsuplai hampir 80% kebutuhan energi tubuh. Pada
keadaan ini produksi hormon insulin menurun, sedangkan glukagon meningkat
sehingga akan menurunkan metabolisme glukosa dan meningkatkan pemecahan lemak.
c) Protein
Struktur kimia protein kurang lebih sama dengan
karbohidrat dan lemak, mengandung karbon, oksigen dan hidrogen. Namun protein
juga mengandung zat lain yaitu nitrogen, sulfur, fosfor dan besi. Molekul dasar
dari protein adalah asam amino, dan asam amino dapat bergabung satu dengan yang
lain melalui ikatan peptida. Gabungan 2 asam amino disebut sebagai dipeptida
dan bila tiga disebut sebagai tripeptida. Tubuh manusia memerlukan 20 jenis
asam amino yang berbeda, ada 9 asam amino yang tidak dapat disintesis dalam
jumlah yang cukup oleh tubuh, disebut sebagai asam amino esensial, dan terdapat
12 yang dapat dibuat oleh tubuh disebut asam amino non esensial. Protein dapat
dioksidasi untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber energi. Protein merupakan
senyawa utama untuk sintesis komponen seluler dalam pembentukan jaringan baru.
Protein yang dikandung oleh sel tidak selalu tetap jumlahnya. Jumlah protein
padaotot skelet adalah 65% dari jumlah protein tubuh dan jumlah ini dapat
meningkat banyak dengan latihan beban (resistance training). Selain
diperlukan untuk membesarkan otot,protein diperlukan pula untuk pengaturan
keseimbangan asam basa tubuh. Fungsi bufer ini penting selama atlet melakukan
olahraga berat, yaitu saat tubuh atlet menghasilkan produk metabolisme asam
dalam jumlah besar. Protein yang ada di dalam darah seperti globulin dan albumin
akan mempertahankan tekanan osmotik dalam sirkulasi darah. Halini akan
mempertahankan cairan darah atau serum agar tetap berada di dalam pembuluh
darah, tidak keluar ke jaringan sekitarnya oleh tekanan darah arteri yang
tinggi. Namun konsumsi protein dalam jumlah besar tidak berarti akan langsung
membesarkan otot, bahkan hal ini berbahaya sebab kelebihan nutrien ini akan
diubah menjadi lemak tubuh. Bila kelebihan berlangsung lama akan menyebabkan
gangguan pada fungsi ginjal dan hati. Banyak atlet angkat besi dan atlet power
lainnya mengkonsumsi cairan, larutan, pil atau bubuk protein sebagai
suplemen. Namun dari beberapa penelitian tidak ditemukan manfaat asupan protein
yang berlebihan melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang sudah ditetapkan,
bahkan dapat menyebabkan timbulnya berbagai keluhan seperti diare dan
kehilangan kalsium berlebihan. AKG protein bagi atlet telah ditetapkan oleh
para ahli lebih tinggi dari orang sedentari, dan dianggap cukup aman untuk
menyediakan energi bagi atlet selama berolahraga dan untuk resintesis protein
setelah berolahraga. Pada saat tubuh menggunakan protein sebagai sumber energi,
akan ditemukan ekskresi nitrogen yang meningkat bersama keringat, dan keadaan
ini ditemukan bila seseorang berolahraga hingga tingkat saat cadangan glikogen
habis. Disini jelas pentingnya peran karbohidrat sebelum protein digunakan
sebagai sumber energi (protein sparer). Hal ini merupakan faktor penting
untuk diperhatikan pada atlet yang melakukan olahraga endurans lama dan atau
pada atlet yang sering melakukan latihan berat saat jumlah cadangan glikogen
sangat berkurang. Atlet yang melakukan latihan lama dan berat akan menggunakan
protein sebagai sumber energi dan berarti akan menekan sintesis protein. Oleh
karena itu atlet yang melakukan latihan beban untuk membesarkan otot akan
menghindari latihan endurans yang lama. Tidak semua protein dalam tubuh
tersedia sebagai sumber energi, namun protein otot sangat mudah dikonversi pada
saat dibutuhkan, khususnya pada olahraga lama. Asam amino di otot akan diubah
menjadi alanin kemudian diangkut dari otot yang aktif ke hati untuk
dideaminasi. Energi yang berasal dari siklus alanin-glukosa akan mensuplai 10 –
15% energi total yang diperlukan selama olahraga/latihan atau 60% berasal dari
glukosa hati
2.
MIKRONUTRITION
Hingga saat ini disadari peran penting sejumlah kecil
vitamin dan mineral bagi efektivitas metabolisme penyediaan energi tubuh.
Sebenarnya bila konsumsi makanan cukup dan bervariasi (sesuai dengan yang
dianjurkan), tambahan vitamin dan mineral tidak diperlukan. Bagaimana dengan
atlet? Terdapat kecenderungan para atlet akan merasa sehat dan mantap bila
mengkonsumsi berbagai macam vitamin, mineral atau suplemen lainnya. Namun
asupan vitamin dan mineral berlebihan dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti
vitamin larut dalam lemak yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada
pembentukan tulang. Secara umum fungsi vitamin ini adalah sebagai regulator
pada proses metabolisme pembentukan energi, pada sintesis jaringan dan
aktivitas biologik lainnya. Vitamin larut dalam air berperan sebagai bagian
koenzim pada reaksi pembentukan energi yang terjadi di dalam sel. Pada
kenyataannya vitamin dapat digunakan berulang pada reaksi metabolisme energi,
sehingga bagi mereka yang aktif atau atlet tidak diperlukan vitamin lebih
banyak dari pada mereka yang kurang aktif, selama asupan makanannya seimbang.
Sebanyak kurang lebih 4% massa tubuh terdiri dari mineral, yang terdapat di
dalam enzim, hormon dan vitamin. Mineral dalam bentuk lebih kompleks dapat
ditemukan di berbagai jaringan seperti kalsiumfosfat di dalam tulang atau dalam
bentuk kalsium bebas di dalam cairan intraseluler. Dikenal 2 jenis mineral
yaitu yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (<100mg>minor) dan mineral
utama (major).
Mineral turut menjadi bagian dari senyawa kimia yang
terlibat pada proses metabolismepembentukan energi. Terdapat
3 peran utama mineral di dalam tubuh:
·
Merupakan bagian
dari struktur tulang dan gigi
·
Berperan secara
fungsional untuk mempertahankan irama jantung normal, kontraksi otot, konduksi
saraf dan keseimbangan asam basa tubuh.
·
Berperan sebagai
regulator pada metabolisme seluler dan sebagai bagian dari enzim dan hormon
yang mengendalikan berbagai aktivitas seluler.
a) Kalsium
Mineral
ini dibutuhkan untuk kontraksi otot, transmisi impuls, mengaktifkan enzim,
pembekuan darah dan pergerakan cairan melewati membran plasma. Lebih dari 99%
kalsium tubuh total terdapat di dalam tulang. Bila kadar kalsium darah rendah
akibat asupan kurang, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang terutama bila
keadaan demikian berkepanjangan. Pelari jarak jauh
seperti pelari 10 km dan maraton sering mengalami osteoporosis akibat latihan
berat yang berkepanjangan, terutama bila asupan makanan tidak seimbang yang
dapat menyebabkan persentase lemak tubuh menjadi sangat rendah dan stres berat
akibat latihan akan menghambat produksi estrogen. . Untuk masyarakat umum,
terutama pada lansia, olahraga dengan intensitas sedang akan merupakan pemicu
untuk mempertahankan dan meningkatkan massa tulang.
b)
Natrium,
Kalium dan Klor
Peran mineral ini adalah untuk mempertahankan pertukaran
zat gizi dan produk sisa metabolisme antara sel dengan cairan ekstra sel.
Natrium dan klor merupakan mineral utama di dalam plasma darah sedangkan kalium
adalah mineral utama di dalam sel.Fungsi lainnya adalah memantapkan pergerakan
listrik melewati membran sel. Perbedaan listrik antara bagian dalam dengan luar
sel diperlukan antara lain untuk transmisi impuls saraf dan sebagai pemicu
kontraksi otot.
c)
Besi
Telah
jelas pada mereka yang tidak cukup mengkonsumsi besi dalam asupan makanannya
akan mengalami kekurangan hemoglobin dan hal ini dapat menimbulkan keluhan
kurang nafsu makan, kemampuan fisik menurun bahkan untuk latihan
ringan lama sekalipun. Bila hal ini terjadi, pemberian suplemen dapat mengatasi
berbagai keluhan tersebut. Kekurangan besi dan feritin sering ditemukan pada
atlet wanita.Absorpsi besi dapat ditingkatkan bila mengkonsumsinya bersama
dengan daging atau makanan yang kaya vitamin C. Namun perlu diwaspadai, kelebihan
besi akan memberi dampak yang negatif. Kekurangan besi pada atlet dapat
disebabkan oleh ekspansi volumeplasma yang besar akibat latihan berat,
kehilangan melalui keringat dan destruksi sel darah merah pada olahraga berat.
d)
Radikal
bebas dan antioksidan
Minimal terdapat 2 hal yang menyebabkan radikal bebas
dapat diproduksi oleh tubuh pada saat berolahraga, yaitu:
1) sebagai akibat kebocoran elektron dalam
mitokondria dan
2) selama terjadinya iskemia akibat olahraga
berat. Kerusakan akibat radikal bebas terjadi terdapat gangguan keseimbangan
antara radikal bebas yang terbentuk dengan antioksidan yang ada. Radikal bebas
dapat merusak setiap komponen sel terutama membran bilayer asam lemak.
Kerusakan akibat olahraga berat tergantung pada intensitas dan tingkat latihan
yang dilakukan. Latihan berat pada orang yang tidak terlatih akan
memproduksiradikal bebas lebih banyak, dan lebih sering ditemukan di otot dari
pada di dalam darah.
e)
Air
Fungsi air bagi tubuh sangat jelas dan penting, sehingga
bila terjadi kekurangan cairan pada tubuh seseorang terutama bagi atlet maka
akan mengganggu penampilan atlet tersebut. Air diperoleh dari cairan, makanan
dan proses metabolisme tubuh. Dalam sehari seseorang biasanya minum air
sebanyak 1200 ml dan akan meningkat saat seseorang melakukan aktivitas fisik
dan akan lebih meningkat lagi bila olahraga dilakukan di lingkungan yang panas.
Suhu tubuh dapat meningkat di atas batas normal. Hal ini dapat terjadi pada
atlet yang berolahraga dalam waktu lama pada suhu panas. Setiap perubahan berat
badan sebelum dan sesudah berolahraga merupakan petunjuk adanya kehilangan
cairan tubuh selamaberolahraga. Pada keadaan-keadaan seperti ini sangat
diperlukan penggantian cairan tubuh. Pemberian cairan untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang selama berolahraga perlu memperhatikan hal berikut:
1) Pengosongan lambung air dengan suhu dingin (5oC) akan
lebih cepat meninggalkan lambung
2) Volume cairan minum sedikit-sedikit lebih baik
untuk menghindari perasaan penuh di lambung
3) Larutan kental pengosongan lambung akan lebih
lambat bila cairan yang diminum mengandung elektrolit atau glukosa.
E.
KEBUTUHAN GIZI PADA SETIAP KEGIATAN ATLET
1. Latihan
(Training)
Kebutuhan nutrisi atlet
perlu diperhatikan mengingat kebutuhan energi tubuhnya lebih tinggi
dibandingkan non atlet. Kebutuhan nutrisi
yang memadai dibutuhkan tidak hanya pada saat bertanding tetapi juga pada waktu
latihan. Tidak ada yang khusus dalam asupan makanan atau diet saat latihan
namun ada beberapa hal yang perlu diawasi, yaitu: Makanan sebaiknya bervariasi,
jumlah lemak dan karbohidrat dalam makanan disesuaikan dengan kebutuhan atlet.
Selain itu perlu diperhatikan asupan serat yang membantu kelancaran sistem
pencernaan dan minum air yang cukup agar tidak timbulkeluhan yang tidak diinginkan
terutama bila latihan di lingkungan panas. Untuk mengetahui ketepatan jumlah
asupan makanan sebaiknya dilakukan penghitungan IMT (Indeks Massa Tubuh) dan
pengukuran persentase lemak tubuh atlet secara berkala.
2. Bertanding
(Kompetisi)
Setiap
atlet biasanya memperisapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi suatu
pertandingan, termasuk mempersiapkan asupan makanan yang harus dikonsumsinya
pada saat bertanding agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Kelelahan yang timbul saat bertanding umumnya tergantung
dari jenis dan durasi olahraga, namun faktor lingkungan perlu pula
dipertimbangkan. Kelelahan pada saat bertanding dapat disebabkan oleh diplesi
cadangan karbohidrat akibat kadar glukosa darah rendah, dehidrasi dan akibat
gangguan keseimbangan natrium darah. Gangguan keseimbangan natrium ini
ditemukan pada atlet yang berolahraga kira-kira 6 jam atau lebih misalnya atlet
triatlon dan minum air putih (bukan larutan elektrolit) sebagai pengganti
cairan yang hilang. Untuk menghindari adanya gangguan pada kinerja atlet,
sebelum pertandingan perlu dipersiapkan beberapa hal, yaitu:
·
Pastikan cadangan
glikogen tubuh penuh baik di hati maupun di otot. Keadaan ini dapat dicapai
dengan carbohydrate loading (untuk atlet jarak jauh).
·
Pada olahraga
angkat besi pastikan bahwa pencapaian berat badan dilakukan tanpa melalui
cara-cara yang dapat mengorbankan kinerja atlet
·
Cairan
tubuh cukup
·
Hindari gangguan
atau cegah timbulnya masalah pada saluran pencernaan
·
Perhatikan makanan sebelum pertandingan (pre-event
meal).
·
Minum dan makan
saat bertanding pada olahraga lama, namun tidak boleh mengganggu pengosongan
lambung sebab akan menghambat pengosongan cairan dari lambung serta dapat
menyebabkan timbulnya keluhan sakit perut.
3. Pemulihan
Atlet dari beberapa cabang olahraga tertentu dapat
bertanding lebih dari satu kalidalam sehari. Agar kinerja atlet tetap optimal pada saat bertandin,
dapat dilakukan berbagai cara antara lain pemijatan, tidur dan dari aspek
nutrisi perlu dilakukan:
·
Penggantian cairan
atau elektrolit yang hilang melalui keringat
·
Mengganti cadangan
glikogen yang habis digunakan selama olahraga
·
Memberikan
suplemen yang diperlukan untuk pemulihan dan penggantian sel-sel yang rusak.
F.
GANGGUAN MAKAN
PADA ATLET DAN AKIBAT JIKA KEKURANGAN GIZI
Gangguan makan dapat macam-macam tetapi terutama yang
merupakan sindroma klinik anorexia nervosa dan bulimia nervosa yang mungkin
ditemui dalam dunia olahraga, sedangkan pica dan ruminasi/ regurgitasi makanan
tidak merupakan masalah dalam dunia olah raga.
Banyak atlet terutama atlet putri yang mempraktekkan
pengongtrolan berat badan secara salah sehingga membahayakan. Biasan;ya hal ini
ditemui pada atlet yang penampilannya perlu tampak ramping sangat sedikit
tetapi berlatih bayak dan berat sehingga menjadi kurus sekali namun tetap ingin
mempertahankan berat badan itu. Cara yang sering digunakan termasuk merangsang
muntah, berpuasa, menggunakan diuretika atau obat pencahar. Menurut
definisi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders:.
1) Anorexia Nervosa
·
Menolak
mempertahankan berat badan minimal yang masih dianggap normal sesuai usia dan
tinggi badan.
·
Sangat takut terhadap kegemukan meskipun berat
badannya sudah kurang.
·
Orangnya mengeluh
merasa gemuk meskipun sebenarnya sudah sangat kurus atau merasa bahwa suatu
bagian tubuhnya terlihat gemuk.
·
Pada wanita
minimal 3 kali berturut-turut tidak mendapat haid (wanita dianggap amenore bila
haidnya hanya timbul setelah diberikan hormon).
Anorexia nervosa terutama ditemui pada wanita (sampai
95%) Mulainya biasanya pada waktu remaja, tetapi dapat pula sampai dewasa muda
(usia 30-an). Ada kecenderungan pola keluarga dan mulainya sering berhubungan
dengan keadaan stres.
2) Bulimia Nervosa
·
Pengulangan makan
cepat, lahap dan banyak dalam waktu tertentu.
·
Perasaan kurang
dapat mengontrol perilaku makan selama makan dengan lahap dan banyak itu.
·
Secara teratur
orangnya akan memuntahkan kembali makanannya, menggunakan obat pencahar atau
diretikum, berdiet ketat atau berpuasa, atau berlatih olahraga secara berat
untuk mencegah kenaikan berat badan.
·
Minimal 2 kali
seminggu dan paling sedikit selama 3 bulan makan lahap dan banyak tadi
dilakukan.
·
Evaluasi diri
sangat dipengaruhi perhatian berlebihan akan bentuk dan berat badan.
Umumnya orang tersebut makan dan memuntahkannya kembali
secara sembunyi-sembunyi. Muntah menghilangkan rasa tidak enak perut sehingga
bila mau, dia dapat melanjutkan lagi makannya. Biasanya bulimia mulainya juga
pada waktu remaja atau dewasa muda. Orangtuanya sering obese dan pasien bulimia
juga sering obese pada waktu remaja. Pasien bulimia dapat muntah 20 kali sehati
atau lebih.
3) Akibat Kelainan Perilaku Makan
·
Defisiensi
nutrien seperti anemia gizi
·
Berkurangnya massa
otot dan menurunnya fungsi otot
·
Cadangan
glikogen menurun.
·
Depresi
·
Toleransi
terhadap hawa dingin menurun
Kelainan perilaku makan pada wanita dapat menyebabkan
amenore yang dapat mengakibatkan menurunnya densitas tulang dan meningkatnya
kelainan mineral tulang, merupakan trias penyakit/kelainan.
Pada atlet pria juga terjadi penekanan produksi hormon
testosteron. Penggunaan obat pencahar, obat pengurusan badan, diuretikum, dan
muntah-muntah dapat akibatkan gangguan elektrolit dan defisiensi mineral
sehingga dapat timbul gangguan jantung dan saluran cerna seperti sembelit dan
kembung.
4) Pertanda Anorexia Nervosa
·
Berat
badan turun dengan hebat
·
Pikiran selalu
mengenai makanan, kalori dan berat badan
·
Latihan berat dan
tidak mengenal lelah
·
Perasaan
yang berubah-ubah
·
Menghindari
pertemuan dimana disediakan makanan
·
Tiba-tiba
memutuskan untuk tidak makan daging berwarna merah
·
Mengklasifikasi
makanan dalam makanan yang dianggap baik dan makanan yang tidak baik.
. Akibat
Kekurangan gizi
Akibat kurang gizi terhadap proses
tubuh bergantung pada zai-zat gizi apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum
(makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) itu dapat menyebabkan gangguan
pada proses-proses:
v Pertumbuhan
Anak-anak tidak tumbuh menurut
potensialnya. Protein digunakan sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi
lembek dan rambut mudah rontok. Anak-anak yang berasal dari tinggkat sosial
ekonomi menengah keatas rata-rata lebih tinggi daripada yang berasal dari
keadaan sosial ekonomi rendah.
v Produksi
tenaga
Kekurangan energi berasal dari
makanan, menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja , dan
melakukan aktivitas. Orang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja
menurun.
v Pertahanan
tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau
stress menurun. Sistem imunitas dan antibody berkurang, sehingga orang mudah
terserang infeksi.
v Struktur
dan fungsi otak
Kurang gizi pada anak usia muda dapat
berpengaruh terhadap perkembangan menta dan kemampuan berfikir.
v Perilaku
Baik anak-anak maupun dewasa yang
kurang gizi menunjukkan perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung,
cengeng, dan apatis.
Akibat Gizi Lebih pada Proses Tubuh
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau
obesitas. Kelebihan energy yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam
bentuk lemak. Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya
berbagai peyakit degenerative
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Beberapa
Istilah Dalam Ilmu Gizi, antara lain, sebagai berikut: Ilmu
Gizi (Nutrition Science), Zat Gizi (Nutrients), Makanan, Pangan,
Bahan
makanan, Status
gizi.
2. Ruang
Lingkup Gizi: Perhatian ilmu gizi dimulai dari cara produksi pangan (agronomi
dan peternakan); perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pascapanen dari
mulai penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan; konsumsi
makanan; dan cara-cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat dan
sakit.
3. Perkembangan
ilmu gizi: Titik tolak perkembangan ilmu gizi dimulai pada masa manusia purba
dan pada abad pertengahan sampai pada masa munculnya ilmu pengetahuan pada abad
ke-19 dan ke-20. Pada masa manusia purba ilmu gizi dinyatakan sebagai suatu
evolusi. Disini para peneliti menggambarkan manusia sebagai pemburu makanan dan
dikenal sebagai Todhunter, perkembangan ilmu gizi sebagai suatu evolusi.
4.Fungsi
zat gizi, yaitu memberi energi, Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun), Mengatur proses tubuh (zat pengatur).
5. Akibat
Gizi Lebih pada Proses Tubuh: Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Kelebihan energy yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak.
Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya berbagai peyakit
degenerative.
B.
Saran
Secara klasik kata gizi dihubungkan
dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakaan energi, membangun, dan
memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh.
Oleh karena itu, kita mesti menjaga pola makanan kita dengan gizi yang baik,
sehingga tubuh tetap sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier
Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Referensi
Website:
Aprilina,
Windy. 2013. Pengenalan Ilmu Gizi.
http://windyaprilina.blogspot.com/2013/04/pengenalan-ilmu-gizi.html.(Diakses
tanggal 18 Mei 2013).
Biologi.
2012. Materi Ilmu Gizi. http://amybiologi.blogspot.com/2012/03/materi-ilmu-gizi-pengenalan-ilmu-gizi.html. (Diakses
tanggal 18 Mei 2013).
Drias,
Nurdin. 2012. Pengenalan Ilmu Gizi. http://driashealty.blogspot.com/2012/10/pengenalan-ilmu-gizi.html. (Diakses
tanggal 18 Mei 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar