BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masalah evaluasi dalam dunia pendidikan di
negara kita, pada umumnya belum begitu di kenal benar-benar baik bentuk maupun
pelaksanaannya. Masih banyak guru-guru yang belum begitu mengetahui apakah
sebenarnya dan bagaimana seharusnya melakukan evaluasi itu dalam pendidikan.
Mengingat pentingnya hal ini dan mengingat
pula bahwa evaluasi itu merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan
yang tidak dapat diabaikan, maka dalam makalah ini akan dibicarakan mengenai
evaluasi program dalam pendidikan.
Masalah
yang sering di jumpai dalam sisitem pendidikan ialah kurangnya evaluasi yang
efektif yang disebabkan oleh kurangnya informasi yang dapat diandalkan teentang
hasil pendidikan, tentang praktek, dan programnya, kurangnya suatu sistem yang
standar untuk memperoleh informasi tersebut dalam butir satu.
Kesadaran
akan hal tersebut merupakan salah satu langkah ke arah perbaikan, evaluasi
dapat memberikan pendekatan yang lebih banyak lagi dalam memberikan informasi
kepada pendidikan untuk membantu perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan.
Oleh sebeb itu, orang-orang yang berpengaruh dalam pendidikan, pakar-pakar
pendidikan, dan para pemimpin menyokong dan menyetujui bahwa program pendidikan
harus dievaluasi.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan evaluasi dan evaluasi program pendidikan?
2. Jelaskan
bagaimana evaluasi pembelajaran ?
3. Jelaskan
tujuan dari evaluasi pembelajaran ?
4. Apa manfaat dan pentingnya evaluasi program?
5. Jelaskan
prinsip-prinsip evaluasi itu sendiri?
6. Jelaskan
apa yang menjadi objek evaluasi program pendidikan?
7. Sebutkan
dan jelaskan model-model evaluasi?
8. Jelaskan
langkah-langkah evaluasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan evaluasi dan evaluasi program pendidikan
2. Mengetahui
apa yang dimaksud evaluasi pembelajaran
3. Memahami
tujuan dari evaluasi pembelajaran
4. Memahami
manfaat dan pentingnya evaluasi program
5. Mengetahui
prinsip-prinsip evaluasi
6. Mampu
menjelaskan objek evaluasi program pendidikan
7. Mampu
menjelaskan model-model evaluasi
8. Mengetahui
langkah-langkah evaluasi
D. Manfaat
dengan mengetahui hasil dari evaluasi pembelajaran maka kita akan dengan mudah
mangetahui tingkat ketercapaiannya program pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
evaluasi dan evaluasi program pendidikan
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari
bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily,1983:220). Pendapat lain
mengatakan bahwa ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartian sebagai prose
menentukan nilai suatu objek (Nana Sudjana, 1989:3).
Menurut pengertian istilah evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memperoleh kesimpulan.
Evaluasi program pendidikan adalah suatu
unit atau kesatuan kegiatan pendidikan yang bertujuan mengumpulkan informasi
tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu
organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.
B. Evaluasi
pembelajaran
Pendidikan merupakan upaya memberikan
suatu perlakuan pembelajaran kepada peserta didik. Kesuksesan hasil belajar
mereka dapat diketahui melalui kegiatan penilaian. Dibalik dasar pemikiran
tersebut terdapat pula anggapan bahwa upaya pendidik dalam menyelenggarakan
pembelajaran adalah kunci keberhasilan untuk mencapai hasil belajar merupakan
hubungan lurus atau linier.
Setelah para pendidik merasakan,
mencermati keadaan, dan tidak henti-hentinya melakukan penilaian, diketahui
bahwa pembelajaran bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan dalam mencapai
prestasi belajar. Ada hal lain yang juga berpengaruh dan menentukan tingg
rendahnya prestasi belajar peserta didik, yaitu :
1. Kaadan
fisik dan psikis siswa, yang ditunjukan oleh IQ (kecrdasan intelektual), EQ (kecerdasan
emosional), kesehatan, motivasi, ketekunan, ketelitian, keulekan, dan minat.
2. Kapasitas
guru yang mengajar dan membimbing siswa, seperti latar belakang pendidikan,
penguasaan keilmuan, baik content ataupun metodologisnys, dan kemampuan
mengajar.
3. Sarana
pendidikan, yaitu ruang tempat belajar, alat-alat belajar, media yang digunakan
guru, dan buku sumber belajar.
C. Tujan
evaluasi pembelajaran
1. Tujuan evaluasi pembelajar
a)Menentukan hasil belajar siswa
berupa angka yang selanjutnya kan menjadi laporan kepada orang tua siswa dan
menjadikan acuan penentu apakah siswa naik kelas/tidak naik kelas atau
lulus/tidak lulus.
b) Memberikan fasilitas pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan dan minat yang dimiliki oleh siswa.
c) Mengenal latar belakang siswa yang
dapat berguna untuk menyelesaikan permaslahan-permasalahan yang dimiliki siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar seperti sebab-sebab kesulitan belajar
yang pada akhirnya dapat menjadi input atau masukan bagi tugas BP, bimbingan
dan penyuluhan.
d) Sebagai feedback bagi guru untuk perlu
atau tidaknya melakukan remedial.
e) Untuk mengetahui seberapa tinggi
kinerja masing-masing komponen sebagai faktir penting yang mendukung kelancaran
proses dan pencapaian tujuan. Masing-masing komponen tujuannya dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui apakah dalam
pembelajaran siswa sudah belajar secara efektif tertuju pada pencapaian
prestasi belajar yang maksimal.
2) Untuk mengmpulkan informasi tentang
kinerja guru dalam pembelajaran, apakah guru sudah berperan aktif sebagai
pengarah, pengajar, motivator, dan pembimping siswa secara maksimal.
3) Untuk mengetahui melalui pencermatan
terhadap materi hal-hal yang disampaikan dalam pembelajaran, apakah sudah
mengacuh pada kurikulum, dan dipilih sedemikian rupa sehingga merupakan objek
yang tepat dipelajari oleh siswa
4) Untuk memperoleh informasi secara
rinci mengenai hal-hal yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran sudah didukung
oleh sarana penunjang yang tepat, mencakup dan tersedia ketika akan digunakan.
5) Untuk mengetahui melalui merasakan
sendiri apakah dalam pembelajaran guru sudah melakukan pengelolaan kelas secara
benar, baik penataan fisik maupun pengaturan tempat duduk siswa, sehingga
dikemungkinan adanya situasi pembelajaran yang kondusif dan interaksi yang
efektif.
6) Untuk mengumpulkan informasi tentang
lingkungan ketika siswa belajar, apakah sudah sedemikian nyaman sehingga
mendukung ketentramakan dan kelancaran siswa dalam belajar.
D. Manfaat
dan Pentingnya Evaluasi Program pendidikan
Pentingnya evaluasi program antara lain
memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk membuat kebijaksanaan dan
keputusan, menilai hasil yang dicapai para pelajar, menilai kurikulum, memberi
kepercayaan kepada sekolah, memonitor dana yang telah diberikan, dan
memperbaiki materi dan program pendidikan.
1. Bagi
pelaksana program berguna untuk dasar penyusunan laporan sebagai kelengkapan
pertanggung jawaban tugas.
2. Bagi
lembaga atau badan yang membawahi pelaksanaan program mempunyai data yang
akurat sebagai bahan pengambilan keputusan, khususnya untuk kepentingan super visi.
3. Bagi
evaluator luar dapat bertindak dengan objektif karena berpijak pada data yang
dikumpulkan cara-cara sesuai denganaturan tertentu.
E. Prinsip-prinsip
Evaluasi program pendidikan
Untuk melakukan
evaluasi dalam pendidikan, perlu mengetahui beberapa prinsip, diantaranya:
1. Prinsip Integralitas (keseluruhan)
Dalam prinsip ini yang dinilai bukan hanya
kecerdasan atau hasil pelajaran atau ingatannya saja, melainkan seluruh
pribadinya. Untuk pelaksanaan ini diperlukan bermacam-macam teknik/bentuk
evaluasi.
2. prinsip Kontinuitas
Evaluasi yang baik tidak mungkin dilakukan
secara insidentil belaka (umpama hanya tiap catur wulan sekali). Karena
pendidikan itu merupakan suatu proses yang kontinu, maka penilaian pun harus
dilakukan secara kontinu. Hasil penilaian yang diperoleh di suatu waktu harus
senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil penilaian pada waktu sebelumnya.
Sehingga dengan demikian dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang
perkembangan anak.
3. Prinsip Obyektivitas
Tiap penilaian
harus diusahakan agar dilakukan seobjektif-objektifnya. Dalam hal ini perasaan
si penilai (seperti: benci, kesal, kasih sayang, kasihan, hubungan keluarga,
dsb) harus dijauhkan, tidak boleh mempengaruhi penilaian. Juga situasi yang
dialami si penilai (seperti: penderitaan, kesusahan, kemalangan, kegembiraan,
dsb) jangan hendaknya mempengaruhi evaluasi yang sedang dijalankannya.
Penilaian yang objektif adalah penilaain yang didasarkan semata-mata atas
kenyataan yang sebenarnya.
4. Prinsip Kooperatif
Prinsip ini
sangat erat hubungannya dengan ketiga prinsip tersebut di atas. Yang dimaksud
ialah bahwa setiap penilaian hendaknya dilakukan bersama-sama oleh semua
penilai yang bersangkutan. Prinsip ini sangat diperlukan terutama di Sekolah
Lanjutan, karena setiap anak diasuh/dididik oleh banyak guru. Seperti dalam
evaluasi pada wakru kenaikan kelas misalnya, adalah tidak baik kalau hanya
diserahkan guru wali-kelas saja. Hasil evaluasi guru-guru lain terhadap
anak-anak di kelas itu, bahkan juga data evaluasi dari para orang tua murid, harus
pula turut dipertimbangkan.
F. Objek
Evaluasi program pendidikan
Yang dimaksud dengan objek evaluasi di
sini ialah faktor-faktor apa saja yang harus dinilai dengan berlandasan pada
prinsip evaluasi yang telah diuraikan di atas, maka faktor-faktor yang harus
mendapat perhatian hendaknya meliputi segala sesuatu yang temasuk ke dalam diri
anak.
Dengan uraian yang lebih terperinci dapat
dikemukakan di sini, bahwa objek penilaian meliputi tiga faktor:
1. Pribadi
dan perkembangan anak didik, yang meliputi:
a. Perkembangan
sikap (fisik dan mentalnya)
b. Pengetahuan
dan kecakapan/ keterampilannya terhadap bahan pelajaran yang diberikan
c. Kecerdasan
atau inteligensi dan cara berfikirnya
d. Perkembangan
perasaannya (estetis, sosial, etis, dsb)
e. Perkembangan
jasmani dan kesehatannya
f. Minat,
hobi, dan bakatnya
2. Isi pendidikan, yang meliputi antara lain:
a. Isi
bahan rencana pelajaran yang diajarkan (sesuai tidaknya dengan perkembangan
umur, minat dan kebutuhan anak)
b. Situasi
dan suasana sekolah berikut alat-alat perlengkapan yang tersedia
c. Keadaan
guru-guru dan pegawainya termasuk kepemimpinan kepala sekolah
3. Proses
pendidikan, yang menyangkut antara lain:
a. Bagaimana
cara guru-guru mengajar (metode apa yang dipergunakannya)
b. Bagaimana
cara-cara siswa belajar, minat, dan perhatiannya terhadap pelajaran, dsb
c. Lamanya
waktu yang tersedia untuk mengajar dan belajar
G. Model-Model
Evaluasi program pendidikan
Beberapa model
evaluasi ialah:
1. CIPP (Context, Input, Process,
Product).
Huruf pertama
dari konteks evaluasi dijadikan ringkasan CIPP, model ini terkenal dengan model
CIPP oleh Stuff lebeam diantaranya sebagai berikut:
a. Evaluasi
context, meliputi perumusan tujuan kegiatan evaluasi dan lingkungan atau
kondisi dimana program berlangsung. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan
keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program, dan merumuskan
tujuan program.
b. Evaluasi Input, meliputi data khusus dan
pertimbangan-pertimbangan mengenai ketenagaan, waktu, biaya yang dibutuhkan,
strategi edukatif dan administratif, dsb. Bagaimana prosedur kerja untuk
mencapainya.
c. Evaluasi
Process, berlangsung pada saat dilaksanakannya program. Sampai sejauh mana
rencana telah diterapkan? Apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut
terjawab prosedur dapat dimonitor, dikontrol, dan diperbaiki.
d. Evaluasi Product (hasil), yaitu mengadakan evaluasi
terhadap keluaran atau output dari program. Evaluasi produk untuk menolong
keputusan selanjutnya. Apa hasil yang tekah dicapai? Apa yang dilakukan setelah
program berjalan?.
2. Evaluasi Model UCLA
Alkin (1969) menulis tentang kerangka
kerja evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan
evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang
tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan
data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif. Ia
mengemukakan lima macam evaluasi, yaitu:
a. Sistem Assessment, yang
memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem.
b. Program Planning, membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi
kebutuhan program.
c. Program Implementation, yang menyiapkan
informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang
tepat seperti yang direncanakan?
d. Program Improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana program
berfungsi, bagaiman progranm bekerja, atau berjalan? Apakah menuju pencapaian
tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang tak terduga?
e. Program
Cerrification, yang member informasi tentang nilai atau guna program
H. Langkah-Langkah
evaluasi program pendidikan
Secara garis besar langkah-langkah yang
ditempuh dalam evaluasi program adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
umum, yang meliputi:
a. Tahap
pertama, identifikasi tujuan
b. Tahap
kedua, menciptakan situasi yang kondusif agar kegiatan evaluasi dapat
terlaksana dengan baik.
c. Tahap
ketiga, merencanakan kegiatan evaluasi itu sendiri, yaitu identifikasi hal-hal
yang menjadi focus program.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan evaluasi program,
kegiatannya serupa dengan kegiatan penelitian pada umumnya.
Persyaratan-persyaratan yang dituntut yang menyangkut waktu, prosedur, dan
pencatatan data sama dengan yang dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Ada beberapa kemungkinan kebijakan yang
dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan,
yaitu:
a. Menghentikan
program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya atau
tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.
b. Merevisi
program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan(terdapat
kesalahan tetapi hanya sedikit).
c. Melanjutkan,
karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan
sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang manfaat.
d. Menyebar
luaskan program (melaksanakan program di
tempat-tempat lain atau mengulangi lagi program ini di lain waktu), karena
program tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jiak dilaksanakan lagi
di tempat dan dilain waktu.
3. Penyusunan
Laporan
Didalam laporan
dicantumkan beberapa hal:
a. Penjelasan
tentang pengertian-pengertian yang termuat dalam laporan, agar ada kesamaan
interpretasi antara penyusun dan pembaca laporan.
b. Keterbatasan-keterbatasan yang ada pada pelaksana
maupun yang ada pada pelaksanaan program. Demikian pula hambatan-hambatan dalam
pengumpulan data.
c. Kedudukan
evaluator dalam melaksanakan tugas evaluasi.
d. Hal-hal
yang negatif yang dijumpai dalam evaluasi program sekaligus usaha untuk
mengatasi dan hasilnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi program adalah langkah awal dalam
supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tepat agara dapat dilanjutkan dengan
pemberian pembinaan yang tepat pula. Evaluasi program sangat bermanfaat
terutama bagi pengambilan keputusan karena dengan memasukan hasil evaluasi
program para pengambil keputusan akan mentukan tindak lanjut dari program yang
sedang atau telah dilaksanakan. Wujud dari evaluasi adalah sebah rekomendasi
dari evaluator utuk pengambilan keputusan.
B. Saran
Tujuan dari diadaknya evalusi program
adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui
keterlaksanaan kegiatan program, karena evaluator ingin mengetahui bagaimana
dari komponen dan subkomponen program yang belum terlaksana dan apa sebabnya.
Oleh karena itu, sebelum memulai dengan langkah evaluasi evaluator perlu
memperjelas dirinya dengan apa tujuan program yang akan di evaluasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. 1988. Dasar-dasar evaluasi pendidika. Jakarta: rineka Cipta
, 2009.
Evaluasi program pendidikan. Jakarta: PT bumi aksara
http://sharing-aja-yuk.blogspot.co.id/2016/05/evaluasi-program-pendidikan.html
http://anan-nur.blogspot.co.id/2012/01/evaluasi-program-pendidikan-prof-dr.html
http://iyasphunkalfreth.blogspot.co.id/2012/02/evaluasi-program-pendidikan.html
Sukardi. 2015. Evaluasi pendidikan. Jakarta: sinar
grafika offset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar