Selasa, 19 Juli 2022

Makalah evaluasi pembelajaran

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

      Masalah evaluasi dalam dunia pendidikan di negara kita, pada umumnya belum begitu di kenal benar-benar baik bentuk maupun pelaksanaannya. Masih banyak guru-guru yang belum begitu mengetahui apakah sebenarnya dan bagaimana seharusnya melakukan evaluasi itu dalam pendidikan.

      Mengingat pentingnya hal ini dan mengingat pula bahwa evaluasi itu merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan yang tidak dapat diabaikan, maka dalam makalah ini akan dibicarakan mengenai evaluasi program dalam pendidikan.

      Masalah yang sering di jumpai dalam sisitem pendidikan ialah kurangnya evaluasi yang efektif yang disebabkan oleh kurangnya informasi yang dapat diandalkan teentang hasil pendidikan, tentang praktek, dan programnya, kurangnya suatu sistem yang standar untuk memperoleh informasi tersebut dalam butir satu.

      Kesadaran akan hal tersebut merupakan salah satu langkah ke arah perbaikan, evaluasi dapat memberikan pendekatan yang lebih banyak lagi dalam memberikan informasi kepada pendidikan untuk membantu perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan. Oleh sebeb itu, orang-orang yang berpengaruh dalam pendidikan, pakar-pakar pendidikan, dan para pemimpin menyokong dan menyetujui bahwa program pendidikan harus dievaluasi.

 

 

 

 

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan evaluasi program  pendidikan?

2.      Jelaskan bagaimana evaluasi pembelajaran ?

3.      Jelaskan tujuan dari evaluasi pembelajaran ?

4.      Apa  manfaat dan pentingnya evaluasi program?

5.      Jelaskan prinsip-prinsip evaluasi itu sendiri?

6.      Jelaskan apa yang menjadi objek evaluasi program pendidikan?

7.      Sebutkan dan jelaskan model-model evaluasi?

8.      Jelaskan langkah-langkah evaluasi?

C.     Tujuan

1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan evaluasi dan evaluasi program pendidikan

2.      Mengetahui apa yang dimaksud evaluasi pembelajaran

3.      Memahami tujuan dari evaluasi pembelajaran

4.      Memahami manfaat dan pentingnya evaluasi program

5.      Mengetahui prinsip-prinsip evaluasi

6.      Mampu menjelaskan objek evaluasi program pendidikan

7.      Mampu menjelaskan model-model evaluasi

8.      Mengetahui langkah-langkah evaluasi

D.    Manfaat
dengan mengetahui hasil dari evaluasi pembelajaran maka kita akan dengan mudah mangetahui tingkat ketercapaiannya program pendidikan.

 

 

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian evaluasi dan evaluasi program pendidikan

      Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily,1983:220). Pendapat lain mengatakan bahwa ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartian sebagai prose menentukan nilai suatu objek (Nana Sudjana, 1989:3).

      Menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

      Evaluasi program pendidikan adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan pendidikan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang  realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.

B.     Evaluasi pembelajaran

      Pendidikan merupakan upaya memberikan suatu perlakuan pembelajaran kepada peserta didik. Kesuksesan hasil belajar mereka dapat diketahui melalui kegiatan penilaian. Dibalik dasar pemikiran tersebut terdapat pula anggapan bahwa upaya pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran adalah kunci keberhasilan untuk mencapai hasil belajar merupakan hubungan lurus atau linier.

      Setelah para pendidik merasakan, mencermati keadaan, dan tidak henti-hentinya melakukan penilaian, diketahui bahwa pembelajaran bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan dalam mencapai prestasi belajar. Ada hal lain yang juga berpengaruh dan menentukan tingg rendahnya prestasi belajar peserta didik, yaitu :

1.      Kaadan fisik dan psikis siswa, yang ditunjukan oleh IQ (kecrdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosional), kesehatan, motivasi, ketekunan, ketelitian, keulekan, dan minat.

2.      Kapasitas guru yang mengajar dan membimbing siswa, seperti latar belakang pendidikan, penguasaan keilmuan, baik content ataupun metodologisnys, dan kemampuan mengajar.

3.      Sarana pendidikan, yaitu ruang tempat belajar, alat-alat belajar, media yang digunakan guru, dan buku sumber belajar.

Dari 3 contoh factor yang sudah dikemukakan diatas dapat ditarik simpulan bahwa hubungan antara pembelajaran dengan hasil prestasi siswa bukan hanya bersifat garis lurus, tetapi bias bercabang-cabang dari factor-faktor lain. Misnya factor siswa,guru, dan sarana belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hubngan ini digambarkan seperti berikut ini :

Pembelajaran oleh guru

fisik dan psikis siswa

kapasitas guru                                                                               hasil belajar

sarana/prasaran

faktor lain

C.     Tujan evaluasi pembelajaran

1.      Tujuan evaluasi pembelajar

a)Menentukan hasil belajar siswa berupa angka yang selanjutnya kan menjadi laporan kepada orang tua siswa dan menjadikan acuan penentu apakah siswa naik kelas/tidak naik kelas atau lulus/tidak lulus.

b)      Memberikan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan minat yang dimiliki oleh siswa.

c)      Mengenal latar belakang siswa yang dapat berguna untuk menyelesaikan permaslahan-permasalahan yang dimiliki siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar seperti sebab-sebab kesulitan belajar yang pada akhirnya dapat menjadi input atau masukan bagi tugas BP, bimbingan dan penyuluhan.

d)     Sebagai feedback bagi guru untuk perlu atau tidaknya melakukan remedial.

e)      Untuk mengetahui seberapa tinggi kinerja masing-masing komponen sebagai faktir penting yang mendukung kelancaran proses dan pencapaian tujuan. Masing-masing komponen tujuannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

1)      Untuk mengetahui apakah dalam pembelajaran siswa sudah belajar secara efektif tertuju pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal.

2)      Untuk mengmpulkan informasi tentang kinerja guru dalam pembelajaran, apakah guru sudah berperan aktif sebagai pengarah, pengajar, motivator, dan pembimping siswa secara maksimal.

3)      Untuk mengetahui melalui pencermatan terhadap materi hal-hal yang disampaikan dalam pembelajaran, apakah sudah mengacuh pada kurikulum, dan dipilih sedemikian rupa sehingga merupakan objek yang tepat dipelajari oleh siswa

4)      Untuk memperoleh informasi secara rinci mengenai hal-hal yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran sudah didukung oleh sarana penunjang yang tepat, mencakup dan tersedia ketika akan digunakan.

5)      Untuk mengetahui melalui merasakan sendiri apakah dalam pembelajaran guru sudah melakukan pengelolaan kelas secara benar, baik penataan fisik maupun pengaturan tempat duduk siswa, sehingga dikemungkinan adanya situasi pembelajaran yang kondusif dan interaksi yang efektif.

6)      Untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan ketika siswa belajar, apakah sudah sedemikian nyaman sehingga mendukung ketentramakan dan kelancaran siswa dalam belajar.

 

D.    Manfaat dan Pentingnya Evaluasi Program pendidikan

      Pentingnya evaluasi program antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk membuat kebijaksanaan dan keputusan, menilai hasil yang dicapai para pelajar, menilai kurikulum, memberi kepercayaan kepada sekolah, memonitor dana yang telah diberikan, dan memperbaiki materi dan program pendidikan.

1.      Bagi pelaksana program berguna untuk dasar penyusunan laporan sebagai kelengkapan pertanggung jawaban tugas.

2.      Bagi lembaga atau badan yang membawahi pelaksanaan program mempunyai data yang akurat sebagai bahan pengambilan keputusan, khususnya untuk kepentingan super visi.

3.      Bagi evaluator luar dapat bertindak dengan objektif karena berpijak pada data yang dikumpulkan cara-cara sesuai denganaturan tertentu.

 

E.     Prinsip-prinsip Evaluasi program pendidikan

Untuk melakukan evaluasi dalam pendidikan, perlu mengetahui beberapa prinsip, diantaranya:

1.      Prinsip Integralitas (keseluruhan)

      Dalam prinsip ini yang dinilai bukan hanya kecerdasan atau hasil pelajaran atau ingatannya saja, melainkan seluruh pribadinya. Untuk pelaksanaan ini diperlukan bermacam-macam teknik/bentuk evaluasi.

 

2.      prinsip Kontinuitas

      Evaluasi yang baik tidak mungkin dilakukan secara insidentil belaka (umpama hanya tiap catur wulan sekali). Karena pendidikan itu merupakan suatu proses yang kontinu, maka penilaian pun harus dilakukan secara kontinu. Hasil penilaian yang diperoleh di suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil penilaian pada waktu sebelumnya. Sehingga dengan demikian dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan anak.

3.        Prinsip Obyektivitas

Tiap penilaian harus diusahakan agar dilakukan seobjektif-objektifnya. Dalam hal ini perasaan si penilai (seperti: benci, kesal, kasih sayang, kasihan, hubungan keluarga, dsb) harus dijauhkan, tidak boleh mempengaruhi penilaian. Juga situasi yang dialami si penilai (seperti: penderitaan, kesusahan, kemalangan, kegembiraan, dsb) jangan hendaknya mempengaruhi evaluasi yang sedang dijalankannya. Penilaian yang objektif adalah penilaain yang didasarkan semata-mata atas kenyataan yang sebenarnya.

4.       Prinsip Kooperatif

Prinsip ini sangat erat hubungannya dengan ketiga prinsip tersebut di atas. Yang dimaksud ialah bahwa setiap penilaian hendaknya dilakukan bersama-sama oleh semua penilai yang bersangkutan. Prinsip ini sangat diperlukan terutama di Sekolah Lanjutan, karena setiap anak diasuh/dididik oleh banyak guru. Seperti dalam evaluasi pada wakru kenaikan kelas misalnya, adalah tidak baik kalau hanya diserahkan guru wali-kelas saja. Hasil evaluasi guru-guru lain terhadap anak-anak di kelas itu, bahkan juga data evaluasi dari para orang tua murid, harus pula turut dipertimbangkan.

 

F.      Objek Evaluasi program pendidikan

      Yang dimaksud dengan objek evaluasi di sini ialah faktor-faktor apa saja yang harus dinilai dengan berlandasan pada prinsip evaluasi yang telah diuraikan di atas, maka faktor-faktor yang harus mendapat perhatian hendaknya meliputi segala sesuatu yang temasuk ke dalam diri anak.  

      Dengan uraian yang lebih terperinci dapat dikemukakan di sini, bahwa objek penilaian meliputi tiga faktor:

1.      Pribadi dan perkembangan anak didik, yang meliputi:

a.       Perkembangan sikap (fisik dan mentalnya)

b.      Pengetahuan dan kecakapan/ keterampilannya terhadap bahan pelajaran yang diberikan

c.       Kecerdasan atau inteligensi dan cara berfikirnya

d.      Perkembangan perasaannya (estetis, sosial, etis, dsb)

e.       Perkembangan jasmani dan kesehatannya

f.       Minat, hobi, dan bakatnya

2.       Isi pendidikan, yang meliputi antara lain:

a.       Isi bahan rencana pelajaran yang diajarkan (sesuai tidaknya dengan perkembangan umur, minat dan kebutuhan anak)

b.      Situasi dan suasana sekolah berikut alat-alat perlengkapan yang tersedia

c.       Keadaan guru-guru dan pegawainya termasuk kepemimpinan kepala sekolah

3.      Proses pendidikan, yang menyangkut antara lain:

a.       Bagaimana cara guru-guru mengajar (metode apa yang dipergunakannya)

b.      Bagaimana cara-cara siswa belajar, minat, dan perhatiannya terhadap pelajaran, dsb

c.       Lamanya waktu yang tersedia untuk mengajar dan belajar

G.    Model-Model Evaluasi program pendidikan

Beberapa model evaluasi ialah:

1.      CIPP (Context, Input, Process, Product).

Huruf pertama dari konteks evaluasi dijadikan ringkasan CIPP, model ini terkenal dengan model CIPP oleh Stuff lebeam diantaranya sebagai berikut:

a.       Evaluasi context, meliputi perumusan tujuan kegiatan evaluasi dan lingkungan atau kondisi dimana program berlangsung. Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program, dan merumuskan tujuan program.

b.       Evaluasi Input, meliputi data khusus dan pertimbangan-pertimbangan mengenai ketenagaan, waktu, biaya yang dibutuhkan, strategi edukatif dan administratif, dsb. Bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.

c.       Evaluasi Process, berlangsung pada saat dilaksanakannya program. Sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut terjawab prosedur dapat dimonitor, dikontrol, dan diperbaiki.

d.       Evaluasi Product (hasil), yaitu mengadakan evaluasi terhadap keluaran atau output dari program. Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya. Apa hasil yang tekah dicapai? Apa yang dilakukan setelah program berjalan?.

 

 

 

 

2.      Evaluasi Model UCLA

      Alkin (1969) menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif. Ia mengemukakan lima macam evaluasi, yaitu:

a.         Sistem Assessment, yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem.

b.      Program Planning, membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program.

c.        Program Implementation, yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan?

d.      Program Improvement, yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaiman progranm bekerja, atau berjalan? Apakah menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang tak terduga?

e.       Program Cerrification, yang member informasi tentang nilai atau guna program

 

 

 

 

 

H.    Langkah-Langkah evaluasi program pendidikan

      Secara garis besar langkah-langkah yang ditempuh dalam evaluasi program adalah sebagai berikut:

1.      Perencanaan umum, yang meliputi:

a.       Tahap pertama, identifikasi tujuan

b.      Tahap kedua, menciptakan situasi yang kondusif agar kegiatan evaluasi dapat terlaksana dengan baik.

c.       Tahap ketiga, merencanakan kegiatan evaluasi itu sendiri, yaitu identifikasi hal-hal yang menjadi focus program.

2.      Pelaksanaan

      Dalam pelaksanaan evaluasi program, kegiatannya serupa dengan kegiatan penelitian pada umumnya. Persyaratan-persyaratan yang dituntut yang menyangkut waktu, prosedur, dan pencatatan data sama dengan yang dilakukan dalam kegiatan penelitian.

      Ada beberapa kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan, yaitu:

a.       Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.

b.      Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan(terdapat kesalahan tetapi hanya sedikit).

c.       Melanjutkan, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang manfaat.

d.      Menyebar luaskan program  (melaksanakan program di tempat-tempat lain atau mengulangi lagi program ini di lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jiak dilaksanakan lagi di tempat dan dilain waktu.

3.      Penyusunan Laporan

Didalam laporan dicantumkan beberapa hal:

a.       Penjelasan tentang pengertian-pengertian yang termuat dalam laporan, agar ada kesamaan interpretasi antara penyusun dan pembaca laporan. 

b.       Keterbatasan-keterbatasan yang ada pada pelaksana maupun yang ada pada pelaksanaan program. Demikian pula hambatan-hambatan dalam pengumpulan data.

c.       Kedudukan evaluator dalam melaksanakan tugas evaluasi.

d.      Hal-hal yang negatif yang dijumpai dalam evaluasi program sekaligus usaha untuk mengatasi dan hasilnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

      Evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tepat agara dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula. Evaluasi program sangat bermanfaat terutama bagi pengambilan keputusan karena dengan memasukan hasil evaluasi program para pengambil keputusan akan mentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Wujud dari evaluasi adalah sebah rekomendasi dari evaluator utuk pengambilan keputusan.

B.     Saran

      Tujuan dari diadaknya evalusi program adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program, karena evaluator ingin mengetahui bagaimana dari komponen dan subkomponen program yang belum terlaksana dan apa sebabnya. Oleh karena itu, sebelum memulai dengan langkah evaluasi evaluator perlu memperjelas dirinya dengan apa tujuan program yang akan di evaluasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi. 1988. Dasar-dasar evaluasi pendidika. Jakarta: rineka Cipta

                   , 2009. Evaluasi program pendidikan. Jakarta: PT bumi aksara

http://sharing-aja-yuk.blogspot.co.id/2016/05/evaluasi-program-pendidikan.html

http://anan-nur.blogspot.co.id/2012/01/evaluasi-program-pendidikan-prof-dr.html

http://iyasphunkalfreth.blogspot.co.id/2012/02/evaluasi-program-pendidikan.html

Sukardi. 2015. Evaluasi pendidikan. Jakarta: sinar grafika offset

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makalah media pembelajaran

  BAB I PENDAHULUAN   A.     Latar Belakang             Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang s...