BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai
dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan.
Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK
tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaiatan dengan
faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media
pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga
mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik
berdaya guna dan berhasil guna.
Hasil penelitian telah
memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulanya membantu para guru dan staf
pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih
mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif
dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan
yang kreatif dan dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan lagi
dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem
pendidikan dan pembelajaran.
Mengingat begitu besarnya peran
media dalam pembelajaran makalah ini diharapkan dapat membantu kita sebagai
calon guru dalam mengenal berbagai media pembelajaran dan karakteristiknya dan
dimafaatkan dalam untuk kita mengajar untuk kedepannya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka penulik menarik
rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa defenisi
media menurut para ahli ?
2.
Apa itu media
serbaneka ?
3.
Bagaimana
kriteria pemilihan media pembelajaran ?
4.
Bagaimana
prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran ?
5.
Bagaimana
prosedur pemilihan media pembelajaran ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
defenisi media menurut para ahli.
2.
Mengetahui Apa itu
media serbaneka.
3.
Mengetahui Bagaimana
kriteria pemilihan media pembelajaran.
4.
Mengetahui Bagaimana
prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran.
5.
Mengetahui Bagaimana
prosedur pemilihan media pembelajaran.
D.
Manfaat
Dengan adanya makalah
ini maka mahasiswa sebagai calon guru dapat memahami apa itu media pembelajaran
serta dapat memanfaatkan media pembelajaran dengan baik dan benar berdasarkan
pada prinsip, syarat dan ketentuan pemilihan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Media Menurut Beberapa Ahli
Menurut Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990,
mengatakan bahwa media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang
berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’.Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat
berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware)
Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002),
mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman
sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa
merupakan media.
Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006
: 119), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa
dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam
berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan –
pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh
pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Association of Education and Communication
Technology (AECT), mengatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa media adalah alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar,
membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima.
Sedangkan media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi
pada diri siswa.
B.
Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang
disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi
lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran.
Contoh media serbaneka diantaranya :
1.
Papan (board)
yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan
flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
2.
Media tiga
dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
3.
Realita adalah
benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan realit
misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya
langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
4.
Sumber belajar
pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah
Berikut
beberapa contoh dari media serbaneka
1. Pembuatan fllip chart
Flipt
chart adalah lembaran kertas yang berisikan pesan atau bahan pelajaran yang
tersusun rapi dan baik, untuk menghemat waktu yang digunkan untuk menulis
dipapan tulis. Pesan penyajoian dalam flipt chart adalah dapat berupa: (a).
Gambar-gambar, (b). Diagram.( C). Huruf-huruf.(d). Angka-amngka. adapun chart itu sendiri
dapat terbuat dari lembaran kertas karton atau sejenis HVS yang cukup
tebal. Pengunaan kertas tebal tentu saja agar kertas tidak mudah robek dan tidak
ada bayangan antara kertas satu dengan yang lainya sehingga pesan gambar atau
tulisan tidak saling tumpang tindih dengan gambar dilembaran berikutnya.
Bahan untuk membuat Flip Chart
a.
Sejumlah kertas
kurang lebih 12 lembar
b.
Alat untuk
menggambar dan menulis
c.
Standard
d.
Clip
e.
Paku atau
sejenisnya
Cara membuat Flip Chart
a.
Pilihlah tema
yang akan dituangkan ke dalam flip chart.
b.
Buatlah script
berupa tulisan.
c.
Buat gambar dari
script tulisan.
d.
Warnai gambar
atau tulisan yang telah kita tuangkan dalam kertas gambar.
e.
Ikat atau bundel
pada bagian atasnya dan gantungkan pada standard.
Cara menggunakan Flip Chart
a.
Tempatkan pada
tempat yang cocok.
b.
Perkenalkan
subyeknya.
c.
Sajikan tiap
gambar dan berikan keterangan.
d.
Tutup chart bila
perlu.
e.
Kembali pada
gambar-gambar yang pokok.
f.
Singkatkan pesan
itu jika diperlukan.
Keuntungan menggunakan Flip Chart
a.
Isi pokok
pembicaraan dapat disiapkan sebelumnya.
b.
Urutan penyajian
dapat diatur dengan cepat.
c.
Chart bisa
diambil atau ditukar tempatnya.
d.
Dapat disiapkan
dengan mudah
2. Media display papan tikar
a.
Papan
Tulis/White Board
Salah satu media penyajian untuk PBM yang sering digunakan
adalah: “papan tulis, dan white board”. Kedua media ini dapat dipakai untuk
penyajian: tulisan-tulisan, sket-sket gambar-gambar dengan menggunakan kapur/spidol
white board baik yang berwarna ataupun tidak berwarna. Maksud dari warna
tersebut adalah agar tulisan: lebih jelas, menarik dan dapat berkesan bagi
peserta yang akan menerimanya.
Syarat-syarat papan tulis yang baik
adalah:
1) Papan tulis harus buram, tidak boleh licin atau
mengkilat.
2) Warna dasar papan tulis harus lebih gelap dari alat
tulis yang dipakai.
3) Warna dasar white board putih.
4) Ukuran yang ideal adalah 90 x 120 cm atau 90 x 200
cm.
5) Untuk penggunaan papan tulis atau white board
diperlukan perhatian yaitu: Tulisan / gambar dipapan harus jelas dan bersih,
Hindari agar papan tulis tidak terlalu penuh dengan tulisan atau gambar-gambar
sehingga sulit untuk dimengerti peserta, Hapuskan tulisan/gambar tidak
diperlukan lagi, Tinggalkan papan tulis dalam keadaan bersih.
b.
Papan Flanel
Papan flanel adalah media visual yang
efektif untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu kepada sasaran didik. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat
sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas
dengan mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk menempel
gambar-gambar, dapat pula dipakai menempelkan huruf dan angka-angka. Karena
penyajian seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel
dapat membuat sajian effesien.
Kelemahan Papan Flanel. :
1) Walaupun bahan flanel dapat menempel pada sesamanya,
tetapi hal ini tidak menjamin pada “bahan yang berat”, karena dapat lepas bila
ditempelkan.
2) Bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel
pada papan flanel tersebut akan berhamburan jatuh.
Kelebihannya:
1) Karena kesederhanaan papan flanel dapat dibuat
sendiri oleh guru.
2) Dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti.
3) Dapat memusatkan perhartian siswa terhadap suatu
masalah yang dibicarakan
4) Dapat menghemat waktu pembelajaran karena segala
sesuatunya sudah dipersiapkan dan peserta didik dapat melihat sendiri secara
langsung
3. Media realita
Media
realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misalnya
untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman
a.
Kelebihan Media
Realia
1)
Dianggap medium
yang paling mudah diakses dan lebih menarik perhatian,
2)
Mampu Merangsang
Imajinasi,
3)
Memberikan
pengalaman belajar langsung (dengan menyentuh dan mengamati bagian-bagiannya),
dan pengalaman tentang keindahan.
b.
Kekurangan Media
Realia
1)
Ukurannya bisa
terlalu besar, maka untuk dibawa ke ruangan sangat sulit (lokomotif, buaya,
gajah), atau
2)
Terlalu kecil
(kuman),
3)
Kadang juga bisa
membahayakan (ular, buaya),
4)
Tidak bisa
memberikan hasil belajar yang sama,
5)
Informasi yang
akan disampaian terkadang tidak sampai kepada audience.
C.
Kriteria
Pemilihan Media Pembelajaran
1. Kriteria
Umum
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa dasar pertimbangan dalam pemilihan media adalah
dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Mc. M. Connel
(1974) dengan tegas mengatakan “if the medium fits use it” artinya jika media
sesuai gunakanlah. Diperlukan analisis terhadap factor-faktor yang mempengaruhi
kesesuaian media, diantaranya : tujuan pembelajaran, materi pembalajaran,
karakteristik siswa,teori pembelajaran, modalitas belajar siswa (auditif,
visual dan kinestetik), lingkungan, ketersediaan fasilitas pendukung, dan
lain-lain. Secara teoritik setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang
akan memberikan pengaruh terhadap afektifitas program pembelajaran.
a. Kesesuaian
dengan Tujuan (instructionagoals). Perlu di kaji tujuan pembelajaran apa
yang ingin dicapai
dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Dari kajian Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna mencapai
tujuan tersebut.
b. Kesesuaian
dengan materi pembelajaran
(instructional content), yaitu
bahan atau kajian apa
yang akan diajarkan
pada program pembelajaran tersebut.
Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai
sejauhmana kedalaman yang
harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan
media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
c. Kesesuaian dengan
Karakteristik Pebelajar atau siswa. Dalam hal ini media haruslah familiar
dengan karakteristik siswa/guru.
Yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media yang
akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif
(jumlah) ataupun kualitatif (kualitas,
ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa
terhadap media yang akan
digunakan. Terdapat media
yang cocok untuk sekelompok siswa,
namun tidak cocok
untuk siswa yang lain.
d. Kesesuaian
dengan teori.Pemilihan media harus
didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih
bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai
dan paing bagus, namun didasarkan atas teori yang di angkat dari penelitian dan
riset sehingga telah teruji validitasnya.
e. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Kriteria ini didasarkan atas kondisi
psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
f. Kesesuaian
dengan kondisi lingkungan, fasilitas
pendukung, dan waktu
yang tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah media, apabila tidak didukung
oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif. Misalnya guru IPA
merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan memanfaatkan TV Edu, tentu
saja guru tersebut harus mengalokasikan waktu yang tepat sesuai dengan jam tayang dalam TV edu tersebut.
2.
Kriteria Khusus
Sejumlah kriteria khusus lainnya
dalam memilih media pembelajaran yang tepat menurut Erickson (Hidayat:2011)
dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari; access, cost,
technology, interactivity, organization, dan novelty.
a. Acces
Media
yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa
b. Cost
Media
yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.
c. Technology
Media
yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.
d. Interactivity
Media
yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.
Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental.
e. Organization
Dalam
memilih media pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan
dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang
mengelola).
f. Novelty
Media
yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik
bagi siswa yang belajar.
D.
Prinsip-Prinsip
dalam Pemillihan Media Pembelajaran
Dari segi teori
belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:
1.
Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat
atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya
untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula pengalaman yang akan dialami
siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk
melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang
terkandung dalam media pembelajaran tersebut.
2.
Perbedaan individual. Siswa belajar
dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti,
kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar
mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan
penyajian informasi melalui media harus berdasarkan tingkat pemahaman.
3.
Tujuan pembelajaran. Jika siswa
diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran
itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Di samping itu
pernyataan mengenai tujuan belajar yang ingin dicapai dapat menolong perancang
dan penulis materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana
yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajar
4.
Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih
mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur
dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami
dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan
diurut-urutkan secara teratur. Di samping itu, tingkatan materi yang akan
disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan itu materi.
Dengan cara seperti ini dalam pengembangan dan penggunaan media, siswa dapat
dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan memadukan pengetahuan yang akan
dipelajari.
5.
Persiapan sebelum belajar. Siswa
sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman
yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan persyaratan untuk
penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi
pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan sisw
6.
Emosi. Pembelajaran yang melibat emosi
dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media
pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosiaonal
seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan. Oleh karena itu,
perhatian khusus harus ditujukan kepada elemen-elemen rancangan media jika
hasil yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap.
7.
Partsipasi. Agar pembelajaran berlangsug
dengan baik seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tridak sekedar
diberitahu kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi
aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara
pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi di sela-sela
penyajian materi pelajaran. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka
bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8.
Umpan balik. Hasil belajar dapat
meningkat apabial belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang
baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan
sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
9.
Penguatan (reinforcement). Apabila siswa
berhasil belajarnya, ia didorong untuk terus belajar. Pembelajaran yang
didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri,
dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.
10.
Latiahan dan pengulangan. Sesuatau hal
baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jala.
Agar sesuatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau
kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu
sering diulangi da dilatihdalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat
tinggal dalam ingatan jangka panjang
11.
Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan
adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil
belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman
sempurna belum dapat dikatakan dikuasai. Siswa mesti telah pernah dibantu untuk
mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip, atau kaidah) yang
berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan
memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai
masalah atau tugas baru.
E.
Prosedur
Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut,
Henich dan kawan-kawan (Arsyad Azhar, 2010:67) megajukan model perencanaan
penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE
adalah singkatan dariAnalyze learner characteristics, State objective, Select,
or modify media, Utilize, Require learner response, and Evaluate). Model ini
menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Analisis
Learner Characteristics
Tahap
pertama adalah melakukan analisis terhadap karakteristik siswa. Secaragaris
besar karakteristik siswa terbagi dua,
yaitu karakteristik umum dan khusus.
2. State
Objectives
Langkah
selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang Diharapkan
tercapai. Pengkajian terhadap tujuan
atau kompetensi ini akan di jadikan pijakan untuk prosedur selanjutnya
3. Select,
Modify or Design materials.
Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi
media yang sudah ada atau merancang
sesuai kebutuhan.Langkah ini dilakukan sesuai dengan langkah dua di atas yaitu penentuan
tujuan/kompetensi.
4. Utilitize
Materialas
Setelah
media tersebut dipilih mana yang sesuai
dengan karakteristik siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran lalu langkah
selanjutnya digunakan dalam pembelajaran menggunakan media dalam pembelajaran
perlu diperhatikan langkah-langkah menggunakannya.
5. Require
Learner respose
Selanjutnya
perlu diamati bagaimana respon siswa
terhadap penggunaan media tersebut.
6. Evaluate
Tahap
akhir dalam pemilihan
media model ASSURE adalah
melakukan evaluasi. Evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat
suatu keputusan tentang nilai suatu
objek.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu media
pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis
media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang
harus diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi
guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak
hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja
tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun
video.
B.
Saran
Media
pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh seorang guru untuk
menyampaikan pesan kepada siswa agar pesan itu sampai kepada siswanya. Dengan
adanya media pembelajaran memudahkan seorang guru dalam melakukan proses
belajar mengajar. Sungguh banyak alat-alat dan strategi yang digunkan untuk
dijadikan media pembelajaran apalagi pada saat sekarang ini. peralatan serbah
canggih. Maka seharusnyalah kita menggunakan media pembelajarn untuk melakukan
prosen belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar