KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim,
Segala
puji bagi Allah SWT., Tuhan yang selalu
melimpahkan rahmat taufiq dan hidayah. Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Yang
selalu memberikan petunjuk dan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang mau mendekatkan diri. Ia Maha Pengasih
dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad saw., para keluarga, sahabat, pengikutnya dan siapa saja
yang mencintainya.
makalah
ini sangat penting untuk dikembangkan terutama untuk proses dalam pembelajaran
dan digunakan untuk panduan memudahkan belajar.
Selain
itu, ini merupakan salah satu bagian
penting dari upaya-upaya dalam melakukan peningkatan pengetahuan
tentang terorisme di indonesiai. Diharapkan juga bisa mempermudah pemahaman
tentang materi serta informasi. Oleh karena itu, dengan ini diharapkan dapat
memberikan penjelasan secukupnya.
Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
pembelajaran. Semoga Allah SWT, senantiasa menunjukkan jalan yang lurus dan melimpahkan berkah serta
ridha-Nya. Amin…
Makassar, 16
maret 216
DAFTAR
ISI
Kata pengantar-------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1
Daftar isi----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
Bab I--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Pendahuluan----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Latar belakang--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Rumusan masalah---------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Bab II--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
Tinjauan pustaka------------------------------------------------------------------------------------------------------ 4
Awal mula teknologi
pendidikan------------------------------------------------------------------------------------ 4
pengertian teknologi dan
pendidikan------------------------------------------------------------------------------ 5
pengertian teknologi
pendidikan------------------------------------------------------------------------------------ 5
dasar pemikiran perlunya
teknologi dalan pendidikan -------------------------------------------------------- 6
konsep pendidikan---------------------------------------------------------------------------------------------------- 7
manfaat dan kekurangan dari
teknologi pendidikan------------------------------------------------------------ 8
Bab III-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
Penutup----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
Daftar pustaka--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Saat
ini kita berada pada zaman dimana kita harus bergerak secepat kilat jika kita
ingin terus berada pada arus zaman.Segala sesuatunya berubah setiap kali
matahari terbit dan tenggelam.Hari esok datang dengan berjuta perkembangan dan
hal-hal baru.Begitu halnya teknologi.Kata teknologi seringkali oleh masyarakat
diartikan sebagai alat elektronik.Teknologi diadaptasikan pada segala aspek
kehidupan, membuat hidup jadi lebih mudah dan menarik.Teknologi pun sedemikian
rupa diaplikasikan untuk dunia pendidikan.Dengan adanya teknologi pendidikan
mampu memecahkan masalah dalam dunia pendidikan terutama dalam bidang
informasi.
Mengingat
begitu pentingnya peranan kurikulum di dalam sistem pendidikan dan dalam perkembangan
proses kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum harus dikerjakan dengan
teliti. Dalam UU No.2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan Pendidikan Nasional, yaitu
memiliki pengetahuan dan keterampilan. Perbedaan individu berhubungan dengan
perkembangannya, latar belakang sosial budaya, dan faktor-faktor yang dibawa
dari kelahirannya, merupakan hal-hal yaang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Dalam
inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode, kurikulum
yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan daya
cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Untuk itu ada 5
(lima) teknologi yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik yaitu
: sistem berpikir, desain sistem, kualitas pengetahuan, manajemen perubahan dan
teknologi pembelajaran.
Pembelajaran
kurikulum pendidikan teknologi hendaknya berintikan pemecahan masalah dengan
pendekatan empat pilar belajar, yaitu learning to know, learning to do,
learning to be, and learning to live together.
1.2.
Rumusan Masalah
A. Bagaimana awal mula
teknologi pendidikan?
B. Apa pengertian teknologi
dan pendidikan ?
C. apa pengertian teknologi
pendidikan
D. Apa dasar pemikiran perlunya teknologi dalam
pendidikan
E. Apa konsep pendidikan dan
peran teknologi
F. Apa manfaat dan kekurangan
dari teknologi pendidikan?
1.3.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
A. Menjelaskan awal mula
teknologi.
B. Menjelaskan pengertian
teknologi dan pendidikan
C. Menjelaskan apa itu
teknologi pendidikan
D. Menjelaskna dasar pemikiran
perlunya teknologi dalan pendidikan
E. Menjelaskan konsep pendidikan dan peran
teknologi
F.
Menjelaskan
manfaat dan kekurangan dari teknologi pendidikan
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Awal Mula Teknologi
Pendidikan
Dalam
mengembangkan kurikulum, salah satu prinsip yang perlu diperhatikan adalah “sesuai dengan kebutuhan”.Namun,
kesepakatan ini baru menjadi masalah apabila diikuti pertanyaan lanjutan,
misalnya kebutuhan siapa?Untuk masyarakat yang mana?Masyarakat yang mau
diarahkan kemana?Masyarakat agraris, masyarakat industri, masyarakat saat ini,
masyarakat tahun 2025, atau masyarakat yang “melek” teknologi.
Kurikulum
sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan selalu mendapat sorotan
masyarakat termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan industry, orang tua, dan
lain-lain yang merasa berkepentingan dengan hasil-hasil pendidikan.Bahkan,
Winarno Surakhmad (2002:2) mensinyalir bahwa kurikulum yang diciptakan untuk “memecahkan masalah tertentu ternyata lahir justru sebagai
masalah”.Oleh karena itu, pengembang kurikulum harus
dapat menganalisis, mengadakan koreksi terhadap kekurangannya, dan mencari
alternative pemecahan masalah yang kreatif, inovatif, dan missioner.
Soedijarto
(1993:125) mengemukakan bahwa dalam
menghadapi abad ke-21, ada tiga indicator utama dari hasil pendidikan
yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya,yaitu (1)
kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan, (2) kemampuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan, baik dalam segi sosial budaya, dalam segi politik, dalam
segi ekonomi, maupun dalam segi fisik biologis, dan (3) kemampuan untuk belajar
terus pada pendidikan lanjutan. Sementara itu, Wadirman (1996:3) menyatakan
bahwa pendidikan hendakanya dapat
meningkatkan kreativitas, etos kerja, dan wawasan keunggulan peserta didik.
Dari
dua pendapat tersebut tampakanya terdapat kesamaan misi dan visi yang didasarkan pada kenyataan bahwa dunia
nyata yang akan dihadapi Oleh peserta didik penuh dengan persaingan. Oleh
karena itu, peserta didik perlu dibekali kemampuan guna mengantisipasinya dan
dapat mencari alternatif penyelesaian masalah kehidupan yang dihadapinya.
Salah
satu masalah kehidupan yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah
adanya perubahan masa yang akan datang
yang belum pasti bentuk dan arahnya. Namun, yang pasti adalah adanya tantangan
yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah satunya berwujud
teknologi.
Kata
teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik.Tapi
oleh ilmuan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sbagai pekerjaan ilmu
pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada
usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Nana
Syaodih S. (1997:67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia
sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dahulu memecahkan kemiri
dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan
teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Menurut
B.J Habiebie (1983:14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi
prioritas pengembangan teknologi terutama teknologi industri, yaitu
(1) pesawat terbang (2) maritim dan perkapalan (3) alat transportasi, (4)
elektronika dan komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa, (7) alat-alat dan
mesin-mesin pertanian, dan (8) pertahanan dan keamanan.
Dalam
kaitan ini, maka timbul pertanyaan, kurikulum apa yang dapat memberikan
bekal kepada peserta didik di
jenjang pendidikan dasar sehingga mereka
dapat diarahkan kepada masyarakat yang “sadar teknologi” atau masyarkat yang “melek
teknologi”. Pertanyaan yang sama, bagiamana
menerjemahkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam UU No.2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4, sehingga pembelajaran
mencerminkan kawasan pendidikan teknologi.
B.
Pengertian
Teknologi Dan Pendidikan
Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi
telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak
kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk
ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak
proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang
disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi
dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai
suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan
pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang
efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada
awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan
norma-norma tradisional.
Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang
memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat
dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti
prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi,
universitas atau magang.
C. Pengertian
Teknologi Pendidikan
Pengertian
teknologi pandidikan diabad ke 20 meliputi lentera pertama proyektor slide
kemudian radio dan gambar hidup. Sedangkan abad 19 ke bawah samapai 15
teknologi lebih diartikan papan tulis dan buku.
Menurut
Prof. Sutomo dan Drs.Sugito, M.Pd: “Teknologi
Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan
memecahkan masalah belajar manusia/pendidikan”.
Sedangkan menurut Mackenzie, dkk (1976): “Teknologi
pendidikan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau
menemukan solusi permasalahan”.
Jadi
Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan.
Lebih detail dapat diuraikan bahwa:
·
Teknologi
pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan lingkungan
yang melibatkan pelajar.
·
Teknologi
dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk
melibatkan pelajaran, strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir
kritis.
·
Belajar
teknologi dapat dilingkungan maupun yang melibatkan siswa belajar secara aktif,
konstruktif dan kooperatif serta tujuan
D. Dasar
Pemikiran Perlunya Teknologi Pendidikan
Mengingat
begitu pentingnya peranan kurikulum di dalam sistem pendidikan dan dalam
perkembangan proses kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum harus
dikerjakan dengan teliti. Pengembangan
kurikulum membutuhkan landasan yang kuat dan didasarkan atas berbagai hal,
misalnya landasan filosofis, analisis, psikologis, empiris, politis dan lain
sebagainya.
Dalam
UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan
Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengatahuan dan keterampilan. Menurut
Soedijarto (1993: 70) pendidikan nasional selain bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa masih dituntut pula untuk : (1) meningkatkan kualitas manusia,
(2) meningkatkan kemampuan manusia termasuk kemampuan mengembangkan dirinya,
(3) meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia, dan (4) ikut mewujudkan
tujuan nasional. Dengan menyadari hal tersebut, pengembangan kurikulum perlu
selalu berorientasi pada perkembangan zaman dan masyarakat.
Selanjutnya
dalam pasal 37 UU No.2 Tahun 1989, menyiratkan kaidah-kaidah bahwa kurikulum
harus dapat memberikan suatu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
untuk dapat: (1) mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan serta
kemampuan mengembalikan diri, (2) kemampuan akademik dan/atau profesional untuk
menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun
untuk kesenian (Soedijarto, 1993: 47).
Sementara
itu, Ki Hajar Dewantara (1946: 15) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan faktor
penting sebagai akar pendidikan suatu bangsa. Hal ini mengindikasikan bahwa
dalam mengembangkan kurikulum, kedudukan
kebudayaan merupakan variabel yang penting.
Ahli
lain seperti Print (1993 : 15) menyatakan pentingnya kebudayaan sebagai
landasan bagi pengembangan kurikulum dan kurikulum adalah konstruksi dari suatu
kebudayaan. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa kebudayaan merupakan
keseluruhan totalitas cara seseorang hidup dan mengembangkan kehidupannya,
sehingga ia tidak hanya menjadi landasan di mana kurikulum dikembangkan,
melainkan juga menjadi sasaran hasil pengembangan kurikulum itu.
Winarno
Surakhmad (2000: 4) menyatakan bahwa kurikulum masa depan adalah kurikulum yang
mengutamakan kemandirian dan menghargai kodrat, hak, serta prestasi manusia.
Ini berarti dalam pengembangan kurikulum sesuatu yang konkret dan bersifat
empiris dari suatu komunitas sosial tidak dapat dipisahkan, di samping tuntutan
kemampuan masyarakat itu sendiri.
Dengan
bercermin pada kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang sedang ditempa oleh fenomena sosial
yang amat besar, yaitu gelombang reformasi dan isu-isu yang berkaitan dengan
hak asasi manusia dan lingkungan hidup maka perlu kajian-kajian yang mendalam
guna reposisi maupun reorientasi kurikulum.
Tuntutan
masyarakat pada hakikatnya adalah amat kompleks dan beragam, sebab hal ini erat
kaitannya dengan kondisi psikologis tiap-tiap individu.Perbedaan individu
berhubungan dengan perkembangannya, latar belakang sosial budaya, dan
faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya, merupakan hal-hal yaang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum.
Gencarnya
perkembangan iptek menuntut adanya manusia-manusia yang kreatif agar mereka
dapat memasuki dunia yang amat kompetitif. Berkaitan dengan hal tersebut,
M.S.U. Munandar ( 1987: 56-59) mengemukakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan
untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur yang ada.
Dari
beberapa pemikiran yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kurikulum Pendidikan Teknologi untuk siswa di jenjang pendidikan dasar
tampaknya merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah
berkaitan dengan pembudayaan teknologi. Pendidikan teknologi pada hakikatnya
merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah
teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani peralatan hasil teknologi,
memahami teknologi dan dampak lingkungan, serta membuat peralatan-peratalatan
teknologi sederhana melalui kegiatan-kegiatan merancang dan membuat (BTE, 1998:7).
E.
Konsep Pendidikan di
Indonesia
Menurut
SK Dirjen Dikti No.32/DJ/Kep/1983 menyebutkan bahwa komponen mata kuliah dasar
umum (pendidikan umum) diarahkan untuk melengkapi pembentukan kepribadian bidng
dengan pengembangan kehidupan pribbadi yang memuaskan,keanggotaan keluarga yang
bahagia,dan masyarakat yang produktif.
Dalam
buku Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan menyatakan bahwa komponen dasar umum
diarahkan kepada pembentukan warga Negara pada umumnya dengan kompetensi
personaal,sosial,serta kultural.
Dalam
SK Mendiknas no.008-E/U/1975 menyebutkan bahwa Pendidikan Umum ialah pendidikan
yang bersifat umum,yang wajib diikuti oleh semua siswa dan mencakup program
Pendidikan Moral Pancasila yang berfungsi bagi pembinaan warga negara yang baik.
Pendidikan Umum itu
memiliki beberapa tujuan:
a. Membiasakan siswa berfikir objektif,kriitis
dam terbuka.
b. Memberikan pandangan
tentang berbagai jenis nilai hidup,seperti kebenaran,keindahan dan kebaikan.
c. Menjadi manusia yang sadar
akan dirinya,sebagai makhluk,sebagai manusia,dan sebagai pria dan wanita,serta
sebagai warga negara.
d. Mampu menghadapi
tugasnya,bukan saja menguasai
profesinya,tetapi karena mampu mengadakan bimbingan dan hubungan sosial
yang baik dalam lingkungannya.
Dengan
demikian Pendidikan Umum membina pribadi yang utuh,terampil
berbicara,menggunakan lambang dan isyarat,mampu berkreasi dan menghargai
hal-hal yang secara menyakinkan estetika, ditunjang oleh kehidupan yang
berharga dan disiplin dalam hubungan pribadi dan pihak lain memiliki kemampuan
membuat keputusan yang bijaksana,serta memiliki wawasan yang integral.
F.
Manfaat dan Kekurangan dari
Teknologi Pendidikan
Begitu
banyak manfaat dari teknologi pendidikan yaitu :
a.
Teknologi
pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung kontruksi pengetahuan:
·
Untuk
mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan.
·
Untuk organisir produksi, multi media sebagai
dasar pengetahuan pelajar.
b. Teknologi pendidikan
sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar :
·
Untuk
mengakses informasi yang diperlukan.
·
Untuk
perbandingan persektif, kepercayaan dan pandangan dunia.
c. Teknologi pendidikan
sebagai media social untuk mendukung pelajaran dengan berbicara:
·
Untuk
berkolaborasi dengan orang lain.
d. Teknologi pendidikan
sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar.
e. Teknologi pendidikan dapat
meningkatkan efektifitas dan efisien proses belajar mengajar.
f. Teknologi pendidikan dapat
meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.
g.
Teknologi
pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.
,Selain
adanya manfaat teknologi pendidikan ada pula kekurangannya. Kekurangan dari
teknologi pendidikan yaitu:
a.
Pihak
guru yang tidak bisa menoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggal oleh
siswa.
b. Teknologi pendidikan
memerlukan SDM yang berkualitas untuk
bisa mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih kurang.
c. Teknologi pendidikan yang
baik itu hardware maupun software membutuhkan biaya yang mahal.
d. Keterbatasan sarana
prasarana sekolah akan menghambat inovasi pendidikan.
e. Penggunaag teknologi pendidikan dalam bentuk
hardware memerlukan control yang tinggi dari guru atau orang tua terutama
internet dan software.
f.
Siswa
yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Simpulan
yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Teknologi
dapat diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah
praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah
manusia. Dari pengertian itu tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari
adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara
rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
2. Teknologi Pendidikan adalah
segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan terutama pada pengembangan
kurikulum.
3. Pengembangan kurikulum
membutuhkan landasan yang kuat dan didasarkan atas berbagai hal, misalnya
landasan filosofis, analisis, psikologis, empiris, politis dan lain sebagainya.
4. Pengembangan kurikulum
Pendidikan Teknologi untuk siswa di jenjang pendidikan dasar tampaknya
merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah berkaitan dengan
pembudayaan teknologi.
5. Ada 5 (lima) teknologi yang
dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik yaitu : sistem berpikir,
desain sistem, kualitas pengetahuan, manajemen perubahan dan teknologi
pembelajaran.
6. Pendidikan teknologi yang
cocok dapat menggunakan pendekatan keempat model konsep pengembangan kurikulum,
yaitu : kurikulum subjek akademis, kurikulum humanistic, kurikulum teknologi,
kurikulum rekonstruksi social.
7.
Teknologi
pendidikan memiliki manfaat salah satunya sebagai sarana informasi untuk
menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar. Selain terdapat mandak
teknologi pendidikan juga memiliki kekurangannya yaitu pihak guru yang tidak
bisa menoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggal oleh siswa.