Rabu, 11 Oktober 2017

RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SUBJEK MELALUI PEMBELAJARAN SISTEMATIS

TUGAS MAKALAH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR
“RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SUBJEK
 MELALUI PEMBELAJARAN
 SISTEMATIS”



 OLEH :
HIJRAH
1531041014



PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017




KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga tugas kelompok “Interaksi Belajar Mengajar” dapat kami selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan. Makalah ini kami susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai “ruang lingkup pengembangan subjek melalui pembelajaran sistematis” serta sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan belajar kami..
            Kami  menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu kesalahan, untuk itu kami mohon kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr,wb.



Makassar, 01 April 2017
                                                                                                                            Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................  i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................  1
A      Latar Belakang.................................................................................................................  1
B       Rumusan Masalah............................................................................................................  2
C       Manfaat............................................................................................................................  2
D      Tujuan..............................................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................  3
A      Pengertian Sistematis Dan Pembelajaran Sistematis........................................................  3
B       Komponen-Komponen Pembelajaran Sistematis.............................................................  4
C       Manfaat Dan Fungsi Pembelajaran Sistematis.................................................................  7
D      Pelaksanaan Pembelajaran Sistematis..............................................................................  10
E       Kriteria Dan Variabel-Variabel Yang Dapat Mempengaruhi Sistem
Pembelajaran Sistematis...................................................................................................  13
F        Pengaruh Pembelajaran Sistematis Terhadap Pengembangan Subjek.............................  18
BAB III PENUTUP..............................................................................................................  20
A      Kesimpulan......................................................................................................................  20
B       Saran................................................................................................................................  20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................  21




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
                  Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peseta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan deksekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Penataan lingkungan pendidikan itu terutama dimaksudkan agar proses belajar mengajar jadi efektif dan efesien. Mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses yang disebut pembelajaran, tanpa pembelajaran tujuan pendidikan mustahil tercapai, karena tanpa proses hasil tidak mungkin dicapai. Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rumusan rumusan tentang apa yang akan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi dasar yang telah
ditentukan, sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
                  Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu yang melibatkan sistem dalam dunia pendidikan yaitu; guru/pendidik, peserta didik, materi, tujuan dan alat. Dalam pembelajaran yang didesain atau direncanakan haruslah efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan diterima dengan baik oleh peserta didik sehingga  tujuan nasional pendidik mampu dicapai dengan baik.
                  Sistem yang berintegrasi dengan baik akan mampu mencapai tujuan dengan maksimal, untuk memahami desain pembelajaran yang efektif dan efisien, dalam hal ini adalah tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan disusun secara sistemik atau testruktur untuk mencapai suatu tujuan dalam pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud pembelajaran sistematis ?
b.      Apa komponen-komonen pembelajaran sistematis ?
c.       Bagaimana fungsi pembelajaran sistematis ?
d.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sistematis ?
e.       Bagaimana kriteria dan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi sistem pembelajaran sistematis ?
f.       Bagaimana pengaruh pembelajaran sistematis terhadap pengembangan subjek ?

C.     Tujuan
a.       Mengetahui apa yang dimaksud pembelajaran sistematis.
b.      Mengetahui apa komponen-komonen pembelajaran sistematis.
c.       Mengetahui bagaimana fungsi pembelajaran sistematis.
d.      Mengetahui bagaimana pelaksanaan pemeblajaran sistematis.
e.       Mengetahui kriteria dan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi sistem pembelajaran sistematis.
f.       Mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran sistematis terhadap pengembangan subjek.

D.    Manfaat
Mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ruang lingkup pengembangan subjek melalui pembelajaran sistematis, sehingga pembelajaran yang telah dilaksanakan bisa mencapai hasil standar penilain.

BAB II
PEMBAHASAN

A      Pengertian Pembelajaran Sistematis
Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Jadi, pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan kurikulum.
Pembelajaran yang dilaksanakan seorang pendidik, pada dasarnya adalah sebuah sistem, karena pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan, yaitu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai berbagai komponen. Hal ini perlu dipahami, karena melalui pemahaman terhadap sistem pembelajaran, minimal guru akan memahami tentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.
Pemahaman terhadap sistem juga bermanfaat untuk membantu dalam proses perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh seorang guru. Guru dapat merencanakan suatu proses pembelajaran secara sistemik dengan memanfaatkan segala fasilitas yang ada, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sistemik adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh seorang guru sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara sistemik atau terstruktur guna mencapai hasil atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
B       Komponen Komponen Pembelajaran
1.      Siswa
Siswa merupakan komponen pembelajaran yang terpenting, karena komponen siswa sebagai pelaku belajar dalam proses pembelajaran. Aspek penting dari komponen siswa yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah karakteristiknya. Siswa adalah individu yang unik dan memiliki sifat individu yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya.
2.      sarana pembelajaran dan evaluasi pembelajaran bagi para siswanya. Guru
Guru merupakan komponen pembelajaran yang berperan sebagai pelaksana dan penggerak kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran berlangsung dan berhasil dengan sukses, maka guru harus merancang pembelajaran secara baik, dalam arti dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik siswa, guru merumuskan tujuan, menetapkan materi, memilih metode dan media, dan evaluasi pembelajaan yang tepat dalam rancangan pembelajarannya.

3.      Materi Pelajaran
Materi pelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan sebagainya. Komponen ini berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Skop dan sekuen materi pelajaran telah tersusun secara sistematis dalam struktur organisasi kurikulum sekolah. Karena sifat materi kurikulum yang berbentuk garis besar program pembelajaran (GBPP), maka dalam pelaksanaan pembelajaran, materi pelajaran harus dikembangkan terlebih dahulu dengan cara melengkapinya dengan bahan pembelajaran yang utuh. Selain itu, setiap pembelajaran akan dilaksanakan, hendaknya guru memahami karakteristik isi pesan pembelajaran yang akan disampaikan, agar tidak salah dalam memilih strategi pembelajarannya, interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan bahan pembelajaran dan media pembelajaran, serta alat evaluasinya
4.      Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesan/materi pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas,inkuiry, problem solving, kerja kelompok, karyawisata, resitasi dsb. Metode pembelajaran berperan sebagai cara dan prosedur dari kegiatan pembelajaran. Setiap metode mengajar selalu memberikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Metode pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok metode yang bersifat monologis, dialogis dan kreatif. Kelompok pertama adalah metode-metode yang bersifat monologis, yaitu metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas guru dalam pembelajaran atau metode satu arah (one way communication), dan guru pemegang peranan utama, sedangkan siswa bersifat pasif (mendengar dan memperhatikan). Kelompok kedua adalah metode- metode yang bersifat dialogis, yaitu metode-metode pembelajaran yang menekankan komunikasi/interaksi dua arah (two way communication), di mana aktivitas guru dan siswa seimbang (sama-sama aktif). Sedang kelompok ketiga adalah metode-metode yang bersifat kreatif, yaitu metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas siswa. Metode-metode kelompok ketiga ini dimaksudkan agar sifat kreatif siswa terbentuk, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan organisator pembelajaran.
5.      Media Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan aktivitas komunikasi antara guru dengan siswa, meskipun tidak semua pembelajaran melalui komunikasi/interaksi dengan guru (lihat pola-pola pembelajaran). Dari pola-pola pembelajaran dapat diketahui bahwa pada dasarnya ada dua bentuk pembelajaran yang sering dilakukan, yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran sistem jarak jauh atau pembelajaran dengan media/bahan pembelajaran. Dalam aktivitas pembelajaran tatap muka, kehadiran guru merupakan syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan, karena guru merupakan komponen penting dalam aktivitas pembelajaran.



C       Manfaat Dan Fungsi Pembelajaran Sistematis
a.       Manfaat
1)      Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai. Oleh kasrena itu  akan terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan sebab segala kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan, guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar yang dapat digunakan.
2)      Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Dengan perencanaan yang matang, maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya.
3)      Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dengasn perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan baik melalui media cetak maupun elektronik.
4)      Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis. Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.




b.      Fungsi
1)      Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada sehingga akan dapat  meningkatkan dan memperbaiki program.
2)      Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram secara utuh.
3)      Fungsi selektif
 Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. 
4)      Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepadasetiap orang yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal  seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.




5)      Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
6)      Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran efektif.
7)      Fungsi pencapaian tujuan       
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang.
8)      Fungsi control
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
 


D      Pelaksanaan Pembalajaran Sistematis


Pelaksanaan pembelajaran sistematis

Perencanaan
(guru)

Perencanaan
(siswa)

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Evaluasi

Evalusai

Refleksi

Hasil
 










*apabila hasil  evaluasi siswa tidak memenuhi standar maka, perlu perubahan pada perencanaan.
1.      Perencanaan pengajaran
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun diluar kelas.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indicator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan PBK sebagai alat untuk mengukur pembentkan kompetensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar belum tercapai.
Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misal :
·         Persiapan sebelum mengajar
·         Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum
·         Tingkat intelegensi siswa
·         Materi pelajaran yang akan disampaikan
2.      Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan
setelah perencanaan sudah dianggap siap.
3.      Evaluasi pembelajaran
Evaluasi  merupakan sebuah kegiatan mengevaluasi atau mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Atau dengan kata lain merupakan sebuah kegiatan mereka ulang untuk mengetahui hal-hal penting baik yang berupa kelebihan maupun kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan harapan agar dapat melakukan yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran. bagi seorang tenaga pendidik yang memiliki wewenang untuk memotori kegiatan pembelajaran maka evaluasi pembelajaran ini sangat penting untuk mereka perhatikan.
 Evaluasi pembelajaran ini memiliki berbagai fungsi utama diantaranya
·         Evaluasi pembelajaran sangat baik digunakan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada saat pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan mengetahui kekurangan pembelajaran yang terdahulu maka seorang tenaga pendidik akan dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran yang selanjutnya.
·         Lalu selain kekurangan tenaga pendidik juga akan menemukan kelebihan yang dengannya dapat diupayakan untuk dipertahankan atau ditingkatkan pada pembelajaran yang selanjutnya.
·         Sebagai dasar perencanaan kegiatan pembelajaran yang akan datang. Seorang tenaga pendidik dapat menjadikan hasil evaluasi pembelajaran tersebut sebagai dasar penentuan target yang hendak dicapai pada pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.
4.      Refleksi pebelajaran
Refleksi adalah aktivitas pembelajaran berupa penilaian atau umpan balik peserta didik terhadap guru setelah mengikuti serangkaian proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Refleksi juga dapat diartikan sebagai aktivitas peserta didik yang berisi ungkapan perasaaan, pesan dan kesan atas pembelajaran yang telah diikuti. Dalam melakukan kegiatan refleksi, peserta didik tidak boleh di bawah tekanan atau intimidasi guru. Peserta didik harus dipastikan benarbenar jujur dan terbuka agar seluruh bebanbeban pikiran yang mengganggunya dapat tersalurkan
dengan baik dan aman.

 Kegiatan refleksi dalam pembelajaran memiliki tujuantujuan penting, yaitu:
·         Untuk mengetahui sejauh mana minat peserta didik mengikuti pembelajaran
·         Untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi, model, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran yang diterapkan oleh guru
·         Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan peserta didik secara terperinci sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang lebih baik di pertemuan berikutnya
·         Untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan guru dalam penyajian materi dan penguasaan kelas
Manfaat refleksi dalam proses pembelajaran dibedakan menjadi:
·         Bagi peserta didik, kegiatan refleksi bermanfaat sebagai ruang ekpresi positif terhadap guru dan proses pembelajaran yang dialami.
·         Bagi guru, kegiatan refleksi bermanfaat sebagai ajang pengamatan tindakan kelas dalam rangka memetakan karakter dan daya saing peserta didik sehingga memudahkan dalam membagi kelompok, menetapkan bobot materi, menyelenggaran pengajaran dan melakukan evaluasi.
E       Kriteria Dan Variabel-Variabel Yang Dapat Mempengaruhi Sistem Pembelajaran Sistematis
1.      Hasil belajar sebagai kriteria keberhasilan sistem pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan aspek proses.
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang diperoleh dengan mengabaikan proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi hasil memang mudah dilihat dan ditentukan kriterianya, akan tapi hal ini dapat mengurangi makna proses pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Dengan kata lain keberhasilan pembelajaran yang hanya melihat sisi hasil sama halnya dengan mengerdilkan makna pembelajaran itu sendiri.
2.      Variabel yang berpengaruh terhadap keberhasilan system pembelajaran
·         Faktor Guru
Keberhasilan suatu sistem pembelajaran, guru merupakan komponen yang menentukan. Hal ini disebabkan guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Dalam sistem pembelajaran guru bisa berperan sebagai perencana atau desainer pembelajaran, sebagai implementator dan atau mungkin sebagai keduanya. Sebagai perencana guru dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada, sehingga semuanya dijadikan komponen-komponen dalam menyusun rencana dan desain pembelajaran. Sedangkan dalam melaksanakan perannya sebagai implementator rencana dan desain pembelajaran guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, akan tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning). Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru.




 Adapun menurut Dunkin (1974) ada sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas guru, yaitu:
a)      Teacher formative experience
Meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka.
b)      Teacher training experience
Meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan aktifitas dan latar pendidikan guru.
c)      Teacher properties
Segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru.
·         Faktor siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi:
a)      Aspek latar belakang siswa.
Yang menurut Dunkin disebut pupil formative experience, meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat social ekonomi siswa dan lain sebagainya.


b)      Faktor sifat yang dimiliki siswa (pupil properties).
Meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap.
c)      Sikap dan penampilan siswa dalam proses belajar mengajar.
Adakalanya ditemukan siswa yang sangat aktif (hyperkinetic) dan ada pula siswa yang pendiam, tidak sedikit juga ditemukan siswa yang memiliki motivasi yang rendah dalam belajar. Semua itu akan memengaruhi proses pembelajaran didalam kelas. Sebab, bagaimanapun faktor siswa dan guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam interaksi pembelajaran.
·         Faktor sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya:
a)      Media pembelajaran,
b)      Alat-alat pelajaran,
c)      Perlengkapan sekolah dan lain sebagainya.
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya:
a)      Jalan menuju sekolah,
b)      Penerangan sekolah,
c)      Kamar kecil dan lain sebagainya.




Adapun beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana.
a)      Kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar.
b)      Kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar.
·         Faktor lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran yaitu:
a)      Faktor organisasi kelas
Didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran. Organisasi yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b)      Faktor iklim sosial-psikologis
Keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan eksternal.
Iklim sosial-psikologis secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah. Misalnya: iklim sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran akan mendapat dukungan dari pihak lain. sosial antara siswa dengan siswa; antara siswa dengan guru; antara guru dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah. Sekolah yang memiliki hubungan yang baik secara intetnal akan berdampak pada motivasi belajar siswa.
Iklim sosial-psikologis secara eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar. Misalnya: hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat, dan lain sebagainya. Iklim ini akan menambah kelancaran progam-progam sekolah sehingga upaya-upaya

F        Pengaruh Pembelajaran Sistematis Terhadap Pengembangan Subjek
Ditinjau dari segi standar pencapaan hasil, apabila menurun, maka dikatakan bahwa pembelajaran sistematis tidak memiliki pengaruh bagi peningkatan hasil belajar siswa. Namun apabila meningkat, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran sistematis memiliki pengaruh bagi peningkatan hasil belajar siswa.
Penilaian berbasis kelas merupakan salah satu pilar dalam kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian berbasis kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian berbasis kelas dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar-mengajar. Penilaian dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun informal, di dalam kelas, di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar atau dilakukan pada waktu yang khusus. Penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran. Proses pengumpulan dan penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru  untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan (standar kompetensi, komptensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar). Penilaian ini merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa. maksudnya adalah hasil Penilaian dapat menggambarkan kompetensi, keterampilan dan kemajuan siswa selama di kelas.
Jika penilaian ini dilaksanakan dengan baik, maka hasilnya akan bermanfaat bagi semua pihak, terutama siswa, guru, dan masyarakat. Bagi siswa sangat bermanfaat  sebagai umpan balik (feed back) untuk mengetahui kelebihan dan kekuranganya, sehingga timbul motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya. Hasilnya juga bermanfaat bagi siswa untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis hasil belajar sehingga memungkinkan dilakukanya pengayaan remedial. disamping itu, memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Bagi guru hasilnya bermanfaat untuk memberikan masukan dalam rangka perbaikan program pembelajaran dikelas. Bagi masyarakat, hasilnya bermanfaat dalam rangka memberikan informasi yang lebih komunikatif tentang efektifitas pembelajaran, sehingga mereka dapat meningkatkan partisipasinya terhadap pendidikan.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pembelajaran sistematis adalah peroses pembelajaran yang dilaksanakan oleh seorang guru sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara sesuai atau terstruktur guna mencapai hasil atau tujuan pemebelajaran yang telah ditentukan.
Apabila hasil evaluasi tidak memenuhi standar penilaian maka perlu dilakuakn perubahan pada perencanaan pengajaran .karena ketika salah satu komponen dalam sistem mengalami gangguan bahkan tidak ada dalam sistem, maka pembelajaran tidak akan mampu mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Ketika pendidik menggunakan pendekatan sistem dalam pembelajaran, maka di dalam pembelajaran pendidik akan mengetahui komponen-komponen yang berada pada sistem pembelajaran merupakan sistem kecil (sub.sistem) arti kata, pendidik tidak boleh mengabaikan, menyepelekan, apa lagi menganggap tidak penting, karena sistem tidak akan bergerak untuk mencapai tujuan, jika salah satu komponen tidak berfungsi apa lagi hilang.  
B.     Saran
Pendidik  baik di pendidikan Paud,  Dasar, Menengah, dan Atas terlebih kepada tenaga pendidik di Perguruan Tinggi ,  terapkanlah pembelajaran yang merupakan sistem, dimana anak, siswa, dan mahasiswa menjadi tujuan utama dalam kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Hamalik Oemar, 2015. Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Pt Bumi Aksara
Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan                                  Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertikifikasi Guru. Jakarta:                                  RajaGrafindo Persada.
Kembong daeng dkk. 2010. Pembelajaran keterampilan menyimak. Makassar: Unm 
Sanjaya Wina, 2008. Perencanaan Dan Desain  System Pembelajaran. Jakarta:                              Kencana
          , 2008. Kurimkulum Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik                                                   Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).                               Jakarta: Kencana
Tirtarahardja umar dan sulo la. 2010. Pengantar pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo



1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - JTR Hub
    Located 출장안마 in Atlantic City, Borgata Hotel Casino & Spa offers the finest in amenities and entertainment. https://access777.com/ It titanium ring also jancasino.com provides a seasonal outdoor swimming poormansguidetocasinogambling.com

    BalasHapus

makalah media pembelajaran

  BAB I PENDAHULUAN   A.     Latar Belakang             Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang s...