Minggu, 27 Mei 2018

Laporan Hasil Observasi Sarana Dan Prasarana

A. Profil SD Inpres Cilallang
1. Identitas sekolah
Nama sekolah : SD Inpres Cilallang
NPSN : 40307594
Jenjang pendidikan : SD
Status sekolah : Negeri
Alamat sekolah : jl. Cilallang jaya no. 30 makassar
RT/RW : 0/0
Kode pos : 90222
Kelurahan : buakana
Kecamatan : Kec. Rappocini
Kabupaten/kota : kota Makassar
Provinsi : Sulawesi selatan
Negara : Indonesia
Posisi grafitasi : -5.1587 lintang, 119.4317 bujur
2. Data lengkap
SK pendirian sekolah : DD 014936
Tanggal SK pendirian : 31-12-1971
Status kepemilikan : pemerintah daerah
Tanggal SK izin operasional : 01-01-1910
Kebutuhan khusus dilayani : tidak ada
Nomor rekening : 1.30202E+15
Nama bank : Bank sulsel
Rekening atas nama : SD Inpres Cilallang
MBS : Ya
Luas tanah milik (m2) : 2500
Nama wajib pajak : SDI Cilallang
NPWP : 4.58291E+12
3. Kontak sekolah
Nomor telepon : 041158887
Nomor fax : 81355029017
Email : sdi_cilallang@yahoo.com
Wibesite : http://www.facebook.com/home.php#/mustari,aldo
4. Data periodic
Waktu penyelenggaran : kombinasi
Bersedia menerima bos : bersedia menerima
Serifikat ISO : Proses sertifikat
Sumber listrik : PLN & diesel
Daya listrik : 1000
Akses internet : smartfren
5. Data lainnya
Kepala sekolah : hasniah
Operator pendataan : mustari, S, Pd
Kurikulum :k-13




B. Data Analisis sarana dan prasarana SD Inpres Cilallang
1. Satuan pendidikan SD Inpres Cilallang
Ketentuan tentang satuan pendidian untuk SD adalah sebagai berikut : SD bisa disenggalaran jiika memiliki minimal 6 rombongan belajar dan maksimal 24 rombongan. dan untuk SD Inpres Cilallang memiliki 6 rombongan belajar yang dimana setiap rombongan memiliki kurang lebihb 30 murid. 
2. Lahan SD Inpresw Cilallang 
Lahan untuk mendirikan sekolah dasar ketentuannya adalah luas lahan yang digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa banguna gedung dan tempat bermain/berolahraga. lahan harus terhindar dari potensi bahaya yang mengancsm kesehatan dan keselamatan jiwa serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam kaadaan darurat. Jika memiliki kemiringan, maka rata-rata keiringan tersebut tidak boleh lebih dari 15 %, tidak berada dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api, terhindar dari pencemaran air dan udara terhindar dari kebisingan. 
Lahan untuk membangun sekolah harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam peraturan daerah tentang Rancangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, serta memiliki status hak tanah dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun. Untuk SD Inpres Cilallang berdasarkan ketentuan lahan diatas belum bisa dikatakan standar, karena didalam lahan terdapat 3 sekolah yang didirikan jadi secara aturan tidak memenuhi standarisasi sarana dan prasarana. 

3. Bangunan SD Inpres Cilallang
Bangunan SD Inpres Cilallang berlantai dua dan berdasarkan ketentuan rasio luas lantai pada peraturan mentri dinas nasional no. 27 tahun 2017 tentang standarisasi sarana dan prasana pendidikan yang dimiliki SD Inpres Cilallang sudah memenuhi standar.
4. Sarana  dan prasarana SD Inpres Cilallang
a. Ruang kelas
Ruang kelas adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat kegiatan pembelajar teori dan praktik yang tidak memerlukan pealatan khusus dan/atau dengan peralatan khusus yang mudah dihadirikan. 
Ruang kelas SD inpres Cilallang dilengkapi dengan sarana sebagai berikut :
No. Jenis sarana rasio
1. Perabot
a. Kursi dan meja peserta didik 1 buah/peserta didk
b. Kursi dan meja guru 1 buah/guru
c. Lemari I buah / ruangan
d. rak hasil karya peserta didik 1 buah / ruangan
e. papan panjang/papan tulis 1 buah / ruangan
2. Peralatan pendidikan
a. alat peraga Objek anatomi tubuh manusia
3. Media pendidikan
a. papan tulis 1 buah / ruangan
b. papan planel 1 buah / ruangan
4. Perlengkapan lain
a. tempat sampah 1 buah / ruangan
b. tempat cuci tangan 1 buah / ruangan
c. jam dinding 1 buah / ruangan
d. soket listrik 1 buah / ruangan
e. kipas angin 1 buah / ruangan



b. Ruang perpustakaan 
Ruang perpustakaan merupakan tempat kegiatan peserta didik dan guru memperolah informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan cara membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelolah perpustakaan.
Ruang perpustakaan SD Inpres Cilallang dilengkapi dengan sarana sebagai berikut :
No. Jenis sarana Rasio
1. Buku 
a. buku teks pelajaran 1 eksamplar/mata pelajaran/peserta didik dan 2 eksamplar/mata pelajaran/sekolah.
b. buku panduan pelajaran 1 eksamplar/mata pelajaran/peserta didik dan 1 eksamplar/mata pelajaran/sekolah
c. buku pengayaan Kurang lebih 200 judul
d. buku referensi 10 judul
e. sumber belajar lain 10 judul
2. Perabot
a. rak buku 1 buah
b. rak meja 1 buah
c. rak surat kabar 1 buah
d. meja baca  2 buah
e. kursi baca 1 buah
f. meja kerja petugas 1 buah / petugas
g. papan pengumuman 1 buah
h. meja multi media 1 buah
3. Media pendidikan
a. meja multimedia 1 buah 
4. Perlengkapan lain
a. buku inventaris 1 buah 
b. tempat sampah 1 buah 
c. jam dinding 1 buah 
d. soket listrik 1 buah 

c. Ruang kepala sekolah SD Inpres Cilallang
Ruang kepala sekolah atau ruang pimpinan berfugsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua, unsure komite sekolah, petugas dinas pendidikan atau tamu lainnya. 
Ruangan kepala sekolah SD Inpres Cilallang dilengkapi dengan sarana sebagai berikut : 
No. Jenis sarana rasio
1. Perabot
a. kursi pimpinan 1 buah
b. meja pimpinan 1 buah
c. kursi dan meja tamu 1 buah 
d. lemari 1 buah 
2. Perlengkapan lain
a. simbol kenegaraan 1 set
b. tempat sampah 1 buah
c. mesin ketik/ komputer 1 buah
d. filling kabinet 1 buah
e. brankas 1 buah
f. jam dinding 1 buah

d. Ruang guru SD Inpres Cilallang 
Ruang guru adalah ruang yang digunakan guru untuk bekerja dan beristirahat serta menerima tamu baik tamu peserta didik maupun tamu lainnya.
Ruangan guru SD Inpres Cilallang di lengkapi sarana sebagai berikut :
No. Jenis sarana rasio
1. Perabot
a. kursi kerja 1 buah / guru
b. meja kerja 1 buah / guru
c. lemari 1 buah 
d. papan statistik 1 buah 
e. papan pengumuman 1 buah 
2. Perlengkapan lain
a. tempat sampah 1 buah
b. tempat cuci tangan 1 buah
c. jam dinding 1 buah
d. penanda waktu pelajaran 1 buah

e. Ruang UKS SD Inpres Cilallang
Ruang UKS adalah ruagan yang berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah. 
Ruang UKS SD Inpres Cilallang dilengkapi dengan sarana sebagai berikut :
No. Jenis sarana rasio
1. Perabot
a. kursi 1 buah 
b. meja 1 buah 
c. lemari 1 buah 
d. tempat tidur 1 buah 
2. Perlengkapan lain
a. tempat sampah 1 buah
b. tempat cuci tangan 1 buah
c. jam dinding 1 buah
d. penanda waktu pelajaran 1 buah
e. catatan kesehatan peserta didik 1 buah
f. perlengkapan P3k 1 buah
g. tandu 1 buah
h. selimut 1 buah
i. tensimeter 1 buah
j. timbangan 1 buah

f. Ruang sirkulasi (tangga)
Ruang sirkulasi adalah ruang yang berfungsi sebagai penghubung antarruang dalam bangunan sekolah dan tempat berlangsungnya aktivitas bermain dan interaksi social peserta didik diluar jam pelajaran, terutama pada saat hujan dimana kegiatan-kegiatan tersebut tidak mungkin dilangsungkan di halaman sekolah. SD Inpres Cilallang merupakan  bangunan bertingkat dan dilengkapi 2 tangga.
g. Tempat beribadah SD Inpres Cilallang
Tempat beribadah adalah suatu ruang yang berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah ketika mereka berada disekolah sesuai dengan agama yang di anutnya. Sarana yang ada didalam tempat ibadah SD inpres cilallang diantarannya : lemari untuk perlengkapan ibadah, perlengkapan ibadah dan jam dinding.
h. Jamban/wc
Jamban adalah tempat buang air besar dan air kecil. SD Inpres Cilallang memiliki 1 buah wc masing masing untuk laki-laki dan perempuan.
i. Gudang sekolah SD Inpres Cilallang
Gudang adalah tempat penyimpanan peralatan penyimpanan peralatan pembelajaran di luar kelas, tempat penyimpanan sementara peralatan sekolah yang tidak/belum berfungsi di sekolah, dan tempat menyimpanan arsip sekolah yang telah berusia lebih dari 5 tahun. Gudang yang ada di SD Inpres Cilallang merupakan ruang terbuka.
j. Tempat bermain / berolahraga SD Inpres Cilallang
Tempat bermain / berolahraga adalah tempat berfungsi untuk area bermain, berolahraga, melaksanakan pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakulikuler. Tempat bermain / berolahraga yang dimiliki oleh SD Inpres Cilallang tidak memandai dan tidak layak digunakan untuk berolahraga.
Sarana yang ada di tempat bermain/olahraga diantarannya :
No. Jenis sarana rasio
1 Bendera 1 buah 
2 Bola sepak 4 buah 
3 Bola basket 4 buah 
4 Bola volly 4 buah 
5 Net volly 1 buah
6 Net takraw 1 buah
7 gawang 2 buah
8 Cone 20 buah
9 Tongkat estapet 6 buah
10 Gawang (lari) 4 buah
11 Raket 6 buah
12 Bola takraw 5 buah
13 Bola tenis 8 buah
14 Kayupemukul kasti 2 buah
15 Standar lompat tinggi 1 set
16 Tiang besi 155 cm 2 buah
17 Peti lompat 2 buah
18 Papan dan ring basket 1 buah
19 Bendera kecil 4 buah
20 Matras 4 buah 

Jadi berdasarkan data analisis Standarsasi sarana dan prasarana SD Inpres Cilallang tersebut belum bisa dikatakan standar. Tidak terpenuhinya standar tersebut menyebabkan kualitas pendidikan sampai saat ini belum seperti yang diharapkan. Fasilitas-fasilitas dasar yang mesti dipenuhi masih belum lengkap, di tambah lagi minimnya tempat bermain/berolahraga yang dimiliki membuat aktivitas kegiatan olahraga harus selalu dimodifikasi karena di dalam halaman tersebut terdapat tiga sekolah dasar dan hanya memeiliki satu tempat bermain. Guru olahraga SD inpres cilallang mengatakan bahwa “setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan standar nasional yang sudah ditetapkan pemerintah. Persoalan mendasar saja seperti sarana dan prasaranan sekolah masih banyak yang belum layak, tetapi pemerintah sudah meminta sekolah harus mencapai standar penilaian nasional. Itu tidak adil dan merampas hak  anak untuk medapatkan pendidikan yang bermutu.”
Masalah pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor yang penting terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu fungsi dan peranan guru, sekolah, dan personel sekolah memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan agar benar benar menetukan keberhasilan proses belajar yang aktif. Oleh karena itu dalam suatu proses belajar mengajar, sarana dan prasarana pendidikan harus ada. Tanpa adanya sarana dan prasarana pendidikan, suatu proses belajar mengajar tidak akan mencapai tujuan yang maksimal. Dan dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan secara langsung dan tidak langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, maka guru harus dapat memanfaatkan segala sarana dan prasarana pendidikan yang ada dengan seoptimal mungkin dan bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pemakaian sarana dan prasarana pedidikan yang ada atau ditempatkan dikelas dimana kita mengajar.
Dengan demikian jika pemanfaatan segala sarana dan prasaran pendidikan dilakukan dengan tepat dan optimal mungkin, maka siswa akan memiliki memotivasi yang tinggi untuk belajar dengan sungguh-sungguh sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dan dapat menghasikan prestasi belajar yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 

Kamis, 12 April 2018

Profesi Pendidikan


KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmaanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT., Tuhan  yang selalu melimpahkan rahmat taufiq dan hidayah. Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Yang selalu memberikan petunjuk dan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya  yang mau mendekatkan diri. Ia Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw., para keluarga, sahabat, pengikutnya dan siapa saja yang mencintainya.
makalah ini sangat penting untuk dikembangkan terutama untuk proses dalam pembelajaran dan digunakan untuk panduan memudahkan belajar.
Selain itu, ini  merupakan salah satu bagian penting  dari upaya-upaya   dalam melakukan peningkatan pengetahuan tentang terorisme di indonesiai. Diharapkan juga bisa mempermudah pemahaman tentang materi serta informasi. Oleh karena itu, dengan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan secukupnya.
Akhirnya,  mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembelajaran. Semoga Allah SWT, senantiasa menunjukkan  jalan yang lurus dan melimpahkan berkah serta ridha-Nya. Amin…





Makassar, 16 maret 216


















DAFTAR ISI


Kata pengantar-------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1
Daftar isi----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
Bab I--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Pendahuluan----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Latar belakang--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Rumusan masalah---------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
Bab II--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
Tinjauan pustaka------------------------------------------------------------------------------------------------------ 4
Awal mula teknologi pendidikan------------------------------------------------------------------------------------ 4
pengertian teknologi dan pendidikan------------------------------------------------------------------------------ 5
pengertian teknologi pendidikan------------------------------------------------------------------------------------ 5
dasar pemikiran perlunya teknologi dalan pendidikan -------------------------------------------------------- 6
konsep pendidikan---------------------------------------------------------------------------------------------------- 7
manfaat dan kekurangan dari teknologi pendidikan------------------------------------------------------------ 8
Bab III-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
Penutup----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
Daftar pustaka--------------------------------------------------------------------------------------------------------- 10





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.           Latar Belakang
Saat ini kita berada pada zaman dimana kita harus bergerak secepat kilat jika kita ingin terus berada pada arus zaman.Segala sesuatunya berubah setiap kali matahari terbit dan tenggelam.Hari esok datang dengan berjuta perkembangan dan hal-hal baru.Begitu halnya teknologi.Kata teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik.Teknologi diadaptasikan pada segala aspek kehidupan, membuat hidup jadi lebih mudah dan menarik.Teknologi pun sedemikian rupa diaplikasikan untuk dunia pendidikan.Dengan adanya teknologi pendidikan mampu memecahkan masalah dalam dunia pendidikan terutama dalam bidang informasi.
Mengingat begitu pentingnya peranan kurikulum di dalam sistem pendidikan dan dalam perkembangan proses kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum harus dikerjakan dengan teliti.  Dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang  Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan. Perbedaan individu berhubungan dengan perkembangannya, latar belakang sosial budaya, dan faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya, merupakan hal-hal yaang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum.
Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode, kurikulum yang inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Untuk itu ada 5 (lima) teknologi yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik yaitu : sistem berpikir, desain sistem, kualitas pengetahuan, manajemen perubahan dan teknologi pembelajaran.
Pembelajaran kurikulum pendidikan teknologi hendaknya berintikan pemecahan masalah dengan pendekatan empat pilar belajar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together.

1.2.           Rumusan Masalah
A.    Bagaimana awal mula teknologi pendidikan?
B.    Apa pengertian teknologi dan pendidikan ?
C.    apa pengertian teknologi pendidikan
D.     Apa dasar pemikiran perlunya teknologi dalam pendidikan
E.    Apa konsep pendidikan dan peran teknologi
F.    Apa manfaat dan kekurangan dari teknologi pendidikan?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
A.    Menjelaskan awal mula teknologi.
B.    Menjelaskan pengertian teknologi dan pendidikan
C.    Menjelaskan apa itu teknologi pendidikan
D.    Menjelaskna dasar pemikiran perlunya teknologi dalan pendidikan
E.     Menjelaskan konsep pendidikan dan peran teknologi
F.    Menjelaskan manfaat dan kekurangan dari teknologi pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Awal Mula Teknologi Pendidikan
Dalam mengembangkan kurikulum, salah satu prinsip yang perlu diperhatikan adalah sesuai dengan kebutuhan.Namun, kesepakatan ini baru menjadi masalah apabila diikuti pertanyaan lanjutan, misalnya kebutuhan siapa?Untuk masyarakat yang mana?Masyarakat yang mau diarahkan kemana?Masyarakat agraris, masyarakat industri, masyarakat saat ini, masyarakat tahun 2025, atau masyarakat yang melek teknologi.
Kurikulum sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan selalu mendapat sorotan masyarakat termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan industry, orang tua, dan lain-lain yang merasa berkepentingan dengan hasil-hasil pendidikan.Bahkan, Winarno Surakhmad (2002:2) mensinyalir bahwa kurikulum yang diciptakan untuk memecahkan masalah tertentu ternyata lahir justru sebagai masalah.Oleh karena itu, pengembang kurikulum harus dapat menganalisis, mengadakan koreksi terhadap kekurangannya, dan mencari alternative pemecahan masalah yang kreatif, inovatif, dan missioner.
Soedijarto (1993:125) mengemukakan bahwa dalam  menghadapi abad ke-21, ada tiga indicator utama dari hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin dari kemampuan pribadi lulusannya,yaitu (1) kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan, (2) kemampuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, baik dalam segi sosial budaya, dalam segi politik, dalam segi ekonomi, maupun dalam segi fisik biologis, dan (3) kemampuan untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan. Sementara itu, Wadirman (1996:3) menyatakan bahwa pendidikan hendakanya  dapat meningkatkan kreativitas, etos kerja, dan wawasan keunggulan peserta didik.
Dari dua pendapat tersebut tampakanya terdapat kesamaan misi dan visi  yang didasarkan pada kenyataan bahwa dunia nyata yang akan dihadapi Oleh peserta didik penuh dengan persaingan. Oleh karena itu, peserta didik perlu dibekali kemampuan guna mengantisipasinya dan dapat mencari alternatif penyelesaian masalah kehidupan yang dihadapinya.
Salah satu masalah kehidupan yang akan dihadapi para lulusan peserta didik adalah adanya perubahan  masa yang akan datang yang belum pasti bentuk dan arahnya. Namun, yang pasti adalah adanya tantangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia yang salah satunya berwujud teknologi.
Kata teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik.Tapi oleh ilmuan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sbagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Nana Syaodih S. (1997:67) menyatakan bahwa sebenarnya  sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dahulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Menurut B.J Habiebie (1983:14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas  pengembangan  teknologi terutama teknologi industri, yaitu (1) pesawat terbang (2) maritim dan perkapalan (3) alat transportasi, (4) elektronika dan komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa, (7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan (8) pertahanan dan keamanan.
Dalam kaitan ini, maka timbul pertanyaan, kurikulum apa yang dapat memberikan bekal  kepada peserta didik di jenjang  pendidikan dasar sehingga mereka dapat diarahkan kepada masyarakat yang sadar teknologi atau masyarkat yang melek teknologi. Pertanyaan yang sama, bagiamana menerjemahkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4, sehingga pembelajaran mencerminkan kawasan pendidikan teknologi.

B.   Pengertian Teknologi Dan Pendidikan
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

C.  Pengertian Teknologi Pendidikan
Pengertian teknologi pandidikan diabad ke 20 meliputi lentera pertama proyektor slide kemudian radio dan gambar hidup. Sedangkan abad 19 ke bawah samapai 15 teknologi lebih diartikan papan tulis dan buku.
Menurut Prof. Sutomo dan Drs.Sugito, M.Pd: Teknologi Pendidikan adalah proses yang kompleks yang terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah belajar manusia/pendidikan. Sedangkan menurut Mackenzie, dkk (1976): Teknologi pendidikan yaitu suatu usaha untuk mengembangkan alat untuk mencapai atau menemukan solusi permasalahan.






Jadi Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan. Lebih detail dapat diuraikan bahwa:
·         Teknologi pendidikan lebih dari perangkat keras. Ia terdiri dari desain dan lingkungan yang melibatkan pelajar.
·         Teknologi dapat juga terdiri segala teknik atau metode yang dapat dipercaya untuk melibatkan pelajaran, strategi belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis.
·         Belajar teknologi dapat dilingkungan maupun yang melibatkan siswa belajar secara aktif, konstruktif dan kooperatif serta tujuan

D.  Dasar Pemikiran Perlunya Teknologi Pendidikan
Mengingat begitu pentingnya peranan kurikulum di dalam sistem pendidikan dan dalam perkembangan proses kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum harus dikerjakan dengan teliti.  Pengembangan kurikulum membutuhkan landasan yang kuat dan didasarkan atas berbagai hal, misalnya landasan filosofis, analisis, psikologis, empiris, politis dan lain sebagainya.
Dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang  Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengatahuan dan keterampilan. Menurut Soedijarto (1993: 70) pendidikan nasional selain bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa masih dituntut pula untuk : (1) meningkatkan kualitas manusia, (2) meningkatkan kemampuan manusia termasuk kemampuan mengembangkan dirinya, (3) meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia, dan (4) ikut mewujudkan tujuan nasional. Dengan menyadari hal tersebut, pengembangan kurikulum perlu selalu berorientasi pada perkembangan zaman dan masyarakat.
Selanjutnya dalam pasal 37 UU No.2 Tahun 1989, menyiratkan kaidah-kaidah bahwa kurikulum harus dapat memberikan suatu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk dapat: (1) mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan serta kemampuan mengembalikan diri, (2) kemampuan akademik dan/atau profesional untuk menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun untuk kesenian (Soedijarto, 1993: 47).
Sementara itu, Ki Hajar Dewantara (1946: 15) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan faktor penting sebagai akar pendidikan suatu bangsa. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam  mengembangkan kurikulum, kedudukan kebudayaan merupakan variabel yang penting.
Ahli lain seperti Print (1993 : 15) menyatakan pentingnya kebudayaan sebagai landasan bagi pengembangan kurikulum dan kurikulum adalah konstruksi dari suatu kebudayaan. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan totalitas cara seseorang hidup dan mengembangkan kehidupannya, sehingga ia tidak hanya menjadi landasan di mana kurikulum dikembangkan, melainkan juga menjadi sasaran hasil pengembangan kurikulum itu.
Winarno Surakhmad (2000: 4) menyatakan bahwa kurikulum masa depan adalah kurikulum yang mengutamakan kemandirian dan menghargai kodrat, hak, serta prestasi manusia. Ini berarti dalam pengembangan kurikulum sesuatu yang konkret dan bersifat empiris dari suatu komunitas sosial tidak dapat dipisahkan, di samping tuntutan kemampuan masyarakat itu sendiri.



Dengan bercermin pada kondisi masyarakat Indonesia saat  ini yang sedang ditempa oleh fenomena sosial yang amat besar, yaitu gelombang reformasi dan isu-isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan lingkungan hidup maka perlu kajian-kajian yang mendalam guna reposisi maupun reorientasi kurikulum.
Tuntutan masyarakat pada hakikatnya adalah amat kompleks dan beragam, sebab hal ini erat kaitannya dengan kondisi psikologis tiap-tiap individu.Perbedaan individu berhubungan dengan perkembangannya, latar belakang sosial budaya, dan faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya, merupakan hal-hal yaang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum.
Gencarnya perkembangan iptek menuntut adanya manusia-manusia yang kreatif agar mereka dapat memasuki dunia yang amat kompetitif. Berkaitan dengan hal tersebut, M.S.U. Munandar ( 1987: 56-59) mengemukakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur yang ada.
Dari beberapa pemikiran yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum Pendidikan Teknologi untuk siswa di jenjang pendidikan dasar tampaknya merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah berkaitan dengan pembudayaan teknologi. Pendidikan teknologi pada hakikatnya merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani peralatan hasil teknologi, memahami teknologi dan dampak lingkungan, serta membuat peralatan-peratalatan teknologi sederhana melalui kegiatan-kegiatan merancang  dan membuat (BTE, 1998:7).

E.   Konsep Pendidikan di Indonesia
Menurut SK Dirjen Dikti No.32/DJ/Kep/1983 menyebutkan bahwa komponen mata kuliah dasar umum (pendidikan umum) diarahkan untuk melengkapi pembentukan kepribadian bidng dengan pengembangan kehidupan pribbadi yang memuaskan,keanggotaan keluarga yang bahagia,dan masyarakat yang produktif.
Dalam buku Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan menyatakan bahwa komponen dasar umum diarahkan kepada pembentukan warga Negara pada umumnya dengan kompetensi personaal,sosial,serta kultural.
Dalam SK Mendiknas no.008-E/U/1975 menyebutkan bahwa Pendidikan Umum ialah pendidikan yang bersifat umum,yang wajib diikuti oleh semua siswa dan mencakup program Pendidikan Moral Pancasila yang berfungsi bagi pembinaan warga negara yang baik.
Pendidikan Umum itu memiliki beberapa tujuan:
a.     Membiasakan siswa berfikir objektif,kriitis dam terbuka.
b.    Memberikan pandangan tentang berbagai jenis nilai hidup,seperti kebenaran,keindahan dan kebaikan.
c.     Menjadi manusia yang sadar akan dirinya,sebagai makhluk,sebagai manusia,dan sebagai pria dan wanita,serta sebagai warga negara.
d.    Mampu menghadapi tugasnya,bukan saja menguasai  profesinya,tetapi karena mampu mengadakan bimbingan dan hubungan sosial yang baik dalam lingkungannya.

Dengan demikian Pendidikan Umum membina pribadi yang utuh,terampil berbicara,menggunakan lambang dan isyarat,mampu berkreasi dan menghargai hal-hal yang secara menyakinkan estetika, ditunjang oleh kehidupan yang berharga dan disiplin dalam hubungan pribadi dan pihak lain memiliki kemampuan membuat keputusan yang bijaksana,serta memiliki wawasan yang integral.

F.   Manfaat dan Kekurangan dari Teknologi Pendidikan
Begitu banyak manfaat dari teknologi pendidikan yaitu :
a.    Teknologi pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung kontruksi pengetahuan:
·         Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan.
·          Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar.
b.    Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar :
·         Untuk mengakses informasi yang diperlukan.
·         Untuk perbandingan persektif, kepercayaan dan pandangan dunia.
c.     Teknologi pendidikan sebagai media social untuk mendukung pelajaran dengan berbicara:
·         Untuk berkolaborasi dengan orang lain.
d.    Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar.
e.    Teknologi pendidikan dapat meningkatkan efektifitas dan efisien proses belajar mengajar.
f.      Teknologi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.
g.    Teknologi pendidikan dapat mempermudah mencapai tujuan pendidikan.
,Selain adanya manfaat teknologi pendidikan ada pula kekurangannya. Kekurangan dari teknologi pendidikan yaitu:
a.    Pihak guru yang tidak bisa menoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggal oleh siswa.
b.    Teknologi pendidikan memerlukan SDM yang  berkualitas untuk bisa mempercepat inovasi sekolah, sedangkan realita masih kurang.
c.     Teknologi pendidikan yang baik itu hardware maupun software membutuhkan biaya yang mahal.
d.    Keterbatasan sarana prasarana sekolah akan menghambat inovasi pendidikan.
e.     Penggunaag teknologi pendidikan dalam bentuk hardware memerlukan control yang tinggi dari guru atau orang tua terutama internet dan software.
f.      Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal.









BAB III
PENUTUP
A.   Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Teknologi dapat diartikan sebagai pekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia. Dari pengertian itu tampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
2.    Teknologi Pendidikan adalah segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan terutama pada pengembangan kurikulum.
3.    Pengembangan kurikulum membutuhkan landasan yang kuat dan didasarkan atas berbagai hal, misalnya landasan filosofis, analisis, psikologis, empiris, politis dan lain sebagainya.
4.    Pengembangan kurikulum Pendidikan Teknologi untuk siswa di jenjang pendidikan dasar tampaknya merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah berkaitan dengan pembudayaan teknologi.
5.    Ada 5 (lima) teknologi yang dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik yaitu : sistem berpikir, desain sistem, kualitas pengetahuan, manajemen perubahan dan teknologi pembelajaran.
6.    Pendidikan teknologi yang cocok dapat menggunakan pendekatan keempat model konsep pengembangan kurikulum, yaitu : kurikulum subjek akademis, kurikulum humanistic, kurikulum teknologi, kurikulum rekonstruksi social.
7.    Teknologi pendidikan memiliki manfaat salah satunya sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar. Selain terdapat mandak teknologi pendidikan juga memiliki kekurangannya yaitu pihak guru yang tidak bisa menoperasikan/menguasai elektronika akan tertinggal oleh siswa.















makalah media pembelajaran

  BAB I PENDAHULUAN   A.     Latar Belakang             Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang s...